Salin Artikel

Satgas Sebut Pemerintah Pusat Keliru Sampaikan Data Covid-19 di Papua karena Masalah Sistem

Silwanus mengatakan, angka yang disampaikan pemerintah pusat adalah jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Papua selama dua pekan terakhir, bukan penambahan kasus per hari ini.

Kekeliruan data, ujar Silwanus, terjadi karena Kementerian Kesehatan menerapkan sistem baru yaitu komputerisasi dalam proses pencatatan kasus terkonfirmasi Covid-19.

Namun, pada pelaksanaannya tidak berjalan lancar sehingga tiap provinsi kembali diminta memasukkan data secara manual.

Karena data dikirim per hari dan dihitung secara akumulatif, maka terkesan bahwa penambahan kasus dalam sehari seperti melonjak. 

"Jadi awalnya Satgas di Kementerian Kesehatan menciptakan sistem, all record namanya, dengan maksud kita tidak lagi melakukan secara manual. Dalam perjalanannya, kondisi itu belum berjalan sebagaimana mestinya, sehingga data-data tersebut tidak bisa ditarik. Kemudian mereka meminta kepada kita untuk segera melaporkan secara manual," ujar Silwanus saat dihubungi, Kamis. 

Hal lain yang dianggap bisa memberikan gambaran bahwa tidak mungkin ada penambahan 1.755 kasus Covid-19 di Papua adalah keterbatasan alat pemeriksaan swab, baik PCR atau pun TCM.


Sejauh ini dari seluruh alat yang ada di Papua, paling banyak sampel swab yang diperiksa dalam satu hari menyentuh angka 500.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah melaporkan 8.369 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (3/12/2020).

Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi di tanah air.

Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima Kompas.com, Kamis sore.

Kasus baru positif Covid-19 berjumlah 8.369 kasus tersebut tersebar di 34 provinsi, di mana yang tertinggi ada di Papua dengan jumlah 1.755 kasus. (Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)

https://regional.kompas.com/read/2020/12/03/21592011/satgas-sebut-pemerintah-pusat-keliru-sampaikan-data-covid-19-di-papua-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke