Salin Artikel

5 Fakta Rumah Calon Bupati Boven Digoel Dibakar Massa, Diduga Terkait Pilkada, 2 Peleton Brimob Dikerahkan

KOMPAS.com - Rumah calon bupati Boven Digoel, Chaerul Anwar, di Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, Papua, dibakar massa, Senin (30/11/2020).

Aksi itu diduga terkait dengan massa yang tidak terima dengan hasil keputusan KPU RI Nomor 584/PL.02.2-Kpt/06/KPU/XI/2020 tentang Penetapan Pasangan Calon Peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Boven Digoel Tahun 2020 pada 28 November 2020.

Dalam keputusan ini, KPU RI tidak menetapkan pasangan Yusak Yaluwo dan Yakob Weremba.

Tak hanya membakar rumah calon bupati Boven Digoel, massa yang diperkirakan berjumlah 400 orang ini juga hendak merusak Kantor KPU Boven Digoel. Namun, aksi itu berhasil digagalkan polisi.

Terkait dengan kejadian itu, Polda Papua langsung menerjunkan dua pleton Brimob.

Pasca-kejadian itu, situsai kondisi di Kabupaten Boven Digoel sudah kondusif.

Berikut fakta selengkapnya yang Kompas.com rangkum:

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, aksi itu pembakaran terjadi pada pukul 15.30 WIT.

Pembakaran itu bermula ketika masssa berkonvoi di pusat Tanah Merah, ibu kota Boven Digoel.

Massa sebelumnya berkumpul di posko pemenangan salah satu calon bupati.

Kemudian massa langsung mengarah ke rumah Chaerul. Tiba di rumah Chaerul, massa langsung melakukan pembakaran.

"Kami bersama TNI sudah berupaya mencegah aksi massa. Namun, massa yang berjumlah sekitar 400 orang ini tetap nekat membakar rumah tersebut," kata Ahmad, dikutip dari Kompas.id, Selasa (1/12/2020).

 

Usai membakar rumah Chaerul, massa juga hendak merusak Kantor KPU Boven Digoel. Namun, aksi massa berhasil digagalkan polisi.

Akibat bentrokan itu, satu anggota polisi mengalami luka terkena busur panah.

"Massa dengan menggunakan senjata tajam seperti panah menyerang ke kantor kantor KPU. Akibatnya, salah satu anggota kami terluka di punggung kiri karena terkena busur panah," tutur Ahmad.

 

Terkait dengan kejadian itu, Polda Papua langsung mengirim dua pleton Brimbo ke Boven Digoel.

"Kami telah mendorong dua peleton dari kompi Merauke untuk merapat ke Boven Digoel," ujar Wakapolda Papua Irjen Matius Fakhiri, melalui rilis, Selasa (1/12/2020).

Terkait aksi kekerasan dan perusakan dari pendukung pasangan Yusak Yaluwo-Yakobus Waremba, kata Matius, pihak keamanan telah membuka komunikasi dengan kedua tokoh tersebut.

Selain itu, pihaknya juga telah meminta pasangan calon untuk mengendalikan pendukungnya.

 

Usai kejadian tersebut, kata Matius, pasangan calon Yusak Yaluwo-Yakobus Waremba, sudah meminta maaf.

"Pasangan calon sendiri telah menemui massa dan meminta maaf kepada aparat atas insiden di luar kontrol," ujarnya.

Pasangan calon juga meminta para pendukung kembali ke kampung halaman masing-masing.

Terkait dengan itu, kata Matius, pihaknya dan TNI juga akan segera berkoordinasi dengan KPU Provinsi Papua untuk menentukan pengamanan Pilkada Boven Digoel.

"Saya juga akan bertemu dengan Komisioner KPU Provinsi untuk membahas bagaimana langkah-langkah ke depan untuk pengamanan Pemilukada," katanya.

 

Pasca-kejadian tersebut, situasi di Kabupaten Boven Digoel sudah kondusif.

Petugas juga telah melakukan pembersihan di beberapa titik yang dilakukan pemalangan menggunakan ban bekas yang dibakar oleh massa.

"Saat ini anggota masih terus melakukan penjagaan di Kantor KPU Boven Digoel guna mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan," ujarnya.

Polisi pun mengimbau kepada warga agar tidak melakukan aksi yang merugikan dan menganggu situasi keamanan di Kabupaten Boven Digoel.

 

(Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Dheri Agriesta, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/12/02/11410061/5-fakta-rumah-calon-bupati-boven-digoel-dibakar-massa-diduga-terkait-pilkada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke