Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Warga Mengungsi akibat Gunung Semeru Meletus | Pasukan TNI Diterjunkan Buru Teroris

KOMPAS.com - Suara letusan Gunung Semeru yang terjadi pada Selasa (1/12/2020) dini hari menyebabkan warga yang tinggal di bawah kaki gunung itu panik.

Pasalnya, hujan abu yang berasal dari letusan tersebut mulai melanda pemukiman tempat mereka tinggal.

Terkait dengan kondisi itu, warga di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memilih mengungsi ke tempat lebih aman.

Seluruh warga di dua kecamatan itu selanjutnya dievakuasi ke Lapangan Kamar Kajang oleh pihak terkait.

Sementara di Sigi, Sulawesi Tengah, pasukan khusus dari TNI diterjunkan untuk membantu melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Pasukan yang diterjunkan itu terdiri dari Komando Strategi Angkatan Darat ( Kostrad), Marinir, dan Pleton Pengintai Keamanan (Tontaikam).

Pelibatan pasukan khusus itu karena aksi teror yang dilakukan kelompok teroris tersebut diketahui semakin beringas.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

Warga di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mulai mengungsi.

Hal itu karena letusan Gunung Semeru yang terjadi pada Selasa dini hari menimbulkan kepanikan warga.

Terlebih, letusan gunung tersebut disusul dengan hujan abu yang melanda pemukiman mereka.

"Mengungsi ke rumah saudara karena takut kalau bertahan di sini," kata salah seorang warga, Aisyah, Selasa.

Untuk mengevakuasi warga itu, BPBD Kabupaten Lumajang telah menyiapkan tempat di Lapangan Kamar Kajang, Candipuro.

Seluruh warga di dua kecamatan itu akan dijadikan satu di lokasi tersebut.

Sejumlah pasukan khusus TNI yang terdiri dari Komando Strategi Angkatan Darat ( Kostrad), Marinir, dan Pleton Pengintai Keamanan (Tontaikam) diterjunkan ke Sigi, Sulawesi Tengah, untuk membantu Satgas Tinombala.

Penambahan pasukan itu untuk memburu kelompok teroris pimpinan Ali Kalora.

Sebab, aksi mereka diketahui semakin beringas. Hal itu menyusul dengan pembantaian satu keluarga dan pembakaran rumah warga belum lama ini.

"Dengan penambahan pasukan ini, kita berharap pengejaran kelompok Ali Kalora semakin efektif," kata Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, Selasa (1/12/2020).

Rumah milik calon bupati Boven Digoel, Chaerul Anwar dibakar massa, Senin (30/11/2020).

Aksi anarkis yang dilakukan warga itu menyusul dicoretnya paslon jagoan mereka oleh KPU karena dianggap tidak memenuhi syarat mengikuti Pilkada.

Petugas keamanan yang berusaha menghalau aksi tersebut sempat kewalahan.

Sebab, jumlah massa yang terlibat dalam aksi perusakan itu diperkirakan mencapai ratusan orang.

"Kami bersama TNI sudah berupaya mencegah aksi massa. Namun, massa yang berjumlah sekitar 400 orang ini tetap nekat membakar rumah tersebut," kata Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, dikutip dari Kompas.id, Selasa (1/11/2020).

Rumah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Pamekasan, Jawa Timur, didemo ratusan orang, Selasa (1/12/2020).

Dalam aksi unjuk rasa itu, para peserta aksi memaksa Mahfud MD untuk keluar rumah.

"Kalau sama-sama orang Madura, Mahfud tolong keluar. Jangan ngumpet dan temui kami," teriak salah satu peserta aksi di depan rumah.

Aksi tersebut hanya berlangsung sekitar lima menit. Setelah mengetahui rumah dalam keadaan kosong, mereka lalu membubarkan diri.

Berdasarkan informasi dari polisi, aksi unjuk rasa itu berkaitan dengan pemanggilan Rizieq Shihab oleh Polda Metro Jaya.

5. Warga demo tolak Rizieq Shihab

Puluhan orang yang tergabung dalam Kelompok Forum Rakyat Padjajaran menggelar aksi di depan perumahan Mutiara Sentul The Nature, di kawasan Sentul, Bogor, Senin (30/11/2020).

Mereka menuding pimpinan FPI Rizieq Shihab berada di perumahan tersebut usai kabur dari RS UMMI.

"Diduga beliau kabur ke sini (Mutiara) walaupun kejelasan berapa persennya, tapi indikasinya ada di sini," kata Ketua Kelompok Forum Rakyat Padjajaran Bersatu, Ahmad Suhadi usai aksi di depan perumahan tersebut.

Dalam aksinya itu mereka khawatir jika Rizieq berada di tempat tersebut dapat menimbulkan masalah baru terkait penyebaran Covid-19 kepada masyarakat sekitar.

Sebab, test swab dari RS UMMI kepada yang bersangkutan belum diketahui hasilnya.

"Kalau hasil swab-nya itu positif ini kan akan berdampak ke masyarakat banyak. Beliau itu kan akan berinteraksi, okelah ke masyarakat umum tapi dengan adanya relasi teman-temannya, ustaz-ustaz yang dekat dengan beliau akan menjadi tertular, maka nanti akan lebih banyak menyebarkan," ujar dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Afdhalul Ikhsan, Taufiqurrahman, Erna Dwi Lidiawati | Editor : Farid Assifa, Dheri Agriesta, Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/12/02/06150031/-populer-nusantara-warga-mengungsi-akibat-gunung-semeru-meletus-pasukan-tni

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke