Salin Artikel

Kata BPPTKG soal Muncul Asap di 2 Titik Gunung Merapi

Fenomena itu direkam warga dan tersebar di media sosial. Salah satu yang menyebarkan rekaman embusan asap solfatara di Gunung Merapi adalah akun Twitter @Jogja_Uncover.

Akun tersebut mengungah tangkapan gambar dari kamera CCTV Induk Balerante BPBD Jateng.

Saat dikonfirmasi, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Humaida mengatakan, keluarnya asap solfatara merupakan hal yang biasa di gunung api aktif.

"Emisi asap solfatara merupakan hal biasa yang terjadi di gunung api aktif, terutama Gunung Merapi. Lubang keluarnya asap tergantung dari aktivitas saat itu," ujar Hanik Humaida saat dihubungi, Jumat (27/11/2020).

Hanik menyampaikan, memang terpantau asap solfatara keluar dari dua titik. Keduanya muncul berasal dari dua area solfatara.

"Dua asap yang muncul berasal dari dua area solfatara yang terletak di dalam sisi barat laut," ungkapnya.

Lebih lanjut, berdasarkan informasi dari BPPTKG, pada hari ini terdengar dua kali guguran dari Gunung Merapi. Suara itu terdengar di Pos Babadan dengan intensitas lemah hingga sedang.

Tercatat pula terjadi sembilan kali gempa guguran, 15 kali gempa embusan, 96 kali gempa fase banyak, dan sembilan kali gempa vulkanik dangkal.


Sebagai informasi, Gunung Merapi status meningkat ke siaga (level III) pada 5 November 2020.

Sebelumnya, gunung di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu berstatus waspada sejak 21 Mei 2018.

Status itu diubah setelah ada peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Merapi dalam beberapa pekan sebelumnya.

Peningkatan status ini berdampak dengan meluasnya daerah bahaya erupsi Merapi.

Jika sebelumnya daerah bahaya berada dalam radius 3 kilometer dari kawah, berubah jadi 5 kilometer.

Akibatnya, sejumlah warga di daerah bahaya yang dianggap kelompok rentan diungsikan.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/27/20475471/kata-bpptkg-soal-muncul-asap-di-2-titik-gunung-merapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke