Salin Artikel

Belum Setahun Sejak Dibangun, Jembatan RTH di Buton Ambruk

Ambruknya jembatan ini, selain karena diterjang ombak juga diduga disebabkan tidak kokohnya bahan material bangunan jembatan yang terbuat dari kayu. 

“Kejadiannya ini (jembatan ambruk) seminggu yang lalu. Ini karena jenis kayunya yang kurang bagus, ditambah diterpa ombak jadi lebih cepat ambruk,” kata Kepala Desa Kancinaa, Salimudin, saat ditemui, Rabu (25/11/2020). 

Pembangunan RTH di pantai Desa Kancinaa dikerjakan mulai Desember 2019. Dalam RTH terdapat jembatan penyebrangan, menara pandang, serta taman bunga. 

“Ini proyek dari Kementerian Lingkungan Hidup. Anggarannya yang kita dengar kemarin itu sekitar Rp 8,6 miliar,” ujar Salimudin. 

Namun taman bunga tersebut hilang tanpa bekas, akibat diterjang ombak. Hal ini disebabkan batu penahan ombak dibuat lebih rendah sehingga dengan mudah dapat masuk. 

Selain itu, Kepala Desa Kancinaa juga melarang warga atau pengunjung untuk menaiki dua menara pandang di tepi pantai. 

Larangan ini dilakukan karena menara pandang yang terbuat dari kayu ini telah lapuk  sehingga sangat rawan ambruk. 

“Kami inginkan, dinas terkait untuk melihat menara pandang ini jangan sapai nenelan korban karena kayunya sudah lapuk semua. Kita sudah pasang tanda larang karena kayunya sudah lapuk, ini rawan jatuh. Ini belum cukup setahun, sudah begini,” ucap Salimudin. 

Kepala Desa dan warga sekitar kemudian memasang papan peringatan untuk melarang warga naik keatas menara pandang.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/25/16321621/belum-setahun-sejak-dibangun-jembatan-rth-di-buton-ambruk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke