Salin Artikel

Demi Lestarikan Folklor, Seniman di Demak Rela Patungan untuk Gelar Pertunjukan

Kali ini, mereka mementaskan pertunjukannya secara virtual.

Ketua Paguyuban Sayung Mulyo, Zaimul Umam, mengatakan pilihan pentas secara daring dilakukan dengan pertimbangan masa pandemi Covid 19.

"Selain itu, melalui konten media sosial pertunjukan kami akan menjadi sejarah dan terekam sepanjang masa," ungkap Zaimul saat dihubungi, Rabu (18/11/2020).

Cerita yang diangkat dalam pertunjukan ketoprak ala mereka biasanya cerita rakyat yang berkembang turun temurun di wilayah Demak dan sekitarnya, semisal Panji Kembar dan Joko kendil.

Rencananya Paguyuban Kethoprak Sayung Mulyo juga akan mementaskan Haryo Penangsang dan Damar Wulan Ngratu serta Brandal Lokajaya.

Pada Minggu (15/11/2020), Kethoprak Sayung Mulyo asal Desa Sayung, Kecamatan Sayung, menyuguhkan sebuah pertunjukan berjudul 'Mas Karebet' yang bisa dinikmati masyarakat melalui YouTube.

Maryoko selaku sutradara pertunjukan menuturkan, cerita 'Mas Karebet' menjadi salah satu favorit masyarakat Demak dan sekitarnya.

Tema yang diangkat dalam folklor ini tentang pengabdian, kisah cinta, dan kepahlawanan seorang tokoh yang populer pada zaman Kerajaan Demak Bintara.

"Setelah Majapahit runtuh kemudian gantian Demak Bintara yang berkembang pesat, sehingga memunculkan berbagai macam cerita yang diyakini masyarakat hingga saat ini," kata Maryoko.


Demi melestarikan budaya, para pegiat seni ini bahkan rela merogoh kantong sendiri untuk biaya operasional pertunjukan.

Pembatasan kerumunan massa selama pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab para seniman tak menerima pekerjaan, sehingga mereka tak mendapatkan pemasukan.

Tetapi para seniman yang tergabung dalam Paguyuban Kethoprak Sayung Mulyo Demak tak mau patah semangat.

Mereka tetap rutin dan giat berlatih untuk mengolah rasa meski belum ada tanda-tanda pekerjaan yang masuk.

"Bagi kami yang penting kami suguhkan tontonan yang bisa menjadi tuntunan bagi masyarakat Jawa agar tetap bangga dengan budaya adiluhung warisan nenek moyang," lanjut Maryoko.

Munawir Kepala Desa Sayung Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, salah satu penyandang dana pelestarian budaya folklor menyatakan pentas ketoprak virtual sebagai salah satu bentuk melestarikan budaya bangsa di tengah situasi pandemi saat ini.

Sekaligus sebagai edukasi, meskipun ada bencana Covid-19 jangan sampai seniman berhenti berproses dan berkarya.

“Mari uri-uri (lestarikan) budaya kita sendiri. Pentas ini bagian dakwah budaya,” tutur Munawir.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/18/14595021/demi-lestarikan-folklor-seniman-di-demak-rela-patungan-untuk-gelar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke