Salin Artikel

Kampanye Tatap Muka Selama Pandemi, Ini Kendala yang Dihadapi Cabup Semarang

Pasalnya, untuk berkampanye tatap muka dibutuhkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) yang dikeluarkan kepolisian berdasar rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Calon Bupati Semarang Bintang Narsasi mengaku sering kelabakan menyikapi ketidakpastian turunnya STTP tersebut.

"Kadang kita sudah persiapan, tapi ternyata STTP tidak turun satu atau dua jam sebelum acara. Kondisi ini membuat tim internal kelabakan menyiapkan jadwal," jelasnya di Rumah Sakit Bina Kasih Ambarawa, Selasa (17/11/2020).

"Kalau tidak ada STTP ya terbatas, ngomongnya terbatas. Karena tidak boleh kampanye, pertemuan dijadikan silaturahmi, mohon doa restu," kata Bintang.

Dia mengaku dalam sehari setidaknya bisa berkunjung ke lima lokasi.

"Memang tatap muka itu masih kampanye paling efektif. Apalagi saya menyasar kaum ibu dan perempuan, jadi paling senang kalau diajak diskusi," terangnya.

Menurut Bintang, turunnya STTP tersebut mengacu zona risiko penyebaran Covid-19 di wilayah.


"Kalau ada yang positif atau zona merah ya tidak boleh kampanye. Aturannya memang seperti itu," paparnya.

Ketua Timses Bintang Narsasi-Gunawan Wibisono, Nurul Huda mengatakan sulitnya mengatur jadwal tatap muka juga dikarenakan banyak STTP tidak keluar dikarenakan faktor kondisi desa desa banyak yang zona merah.

Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Ngesti Nugraha-Basari, Bondan Marutohening mengatakan kendala utama bukan di STTP.

"Tapi rekomendasi dari Gugus yang waktunya mepet, hingga terkadang kami harus membatalkan kegiatan, padahal persiapan sudah ada dan undangan sudah terpanjur disebar," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/17/11463181/kampanye-tatap-muka-selama-pandemi-ini-kendala-yang-dihadapi-cabup-semarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke