Salin Artikel

Keluarga Pedagang Meninggal karena Covid-19 di Solo Dikarantina, Sempat Tolak Swab

Keluarga itu sekarang sudah melaksanakan karantina mandiri seperti yang dianjurkan pemerintah.

"Kemarin sudah tutup (tokonya). Sekarang karantina mandiri," kata Lurah Mojo, Margono dikonfirmasi Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/11/2020).

Margono mengaku tidak mengetahui persis riwayat pedagang sayur dan bahan makanan yang meninggal positif Covid-19.

"Saya cuma di-WA dari Puskesmas bahwa ada warga ini kasusnya suspek (PDP). Hari Minggu tanggal 8 November itu saya ke sana (rumah pedagang) tidak ketemu ibunya. Terus saya ketemu menantunya yang rumahnya di depannya," terang dia.

"Saya menyampaikan ke menantunya 'mas saya dapat info dari Puskesmas kalau bisa karantina mandiri dulu'. Saya juga minta nomor telepon ibunya saya sampaikan ke Puskesmas," sambung dia.

Pedagang sayur dan bahan makanan itu dirawat di rumah sakit dengan status suspek.

Kemudian pedagang itu meninggal dunia, Rabu (11/11/2020) dengan hasil swab-nya terkonfirmasi positif Covid-19.

Kontak erat pedagang sayur dan bahan makanan itu pun masuk tracing dan dilaksanakan pemeriksaan uji swab.

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani membenarkan, pedagang sayur dan bahan makanan asal Mojo meninggal positif Covid-19.

Untuk keluarga saat ini sudah dilakukan swab.


Ahyani mengatakan keluarga pedagang sayur dan bahan makanan meninggal positif Covid-19 awalnya menolak untuk di-swab.

Namun, setelah diberikan pemahaman, akhirnya mereka bersedia.

"Awal-awal sempat menolak (di-swab) karena merasa tidak Covid-19. Sekarang sudah di-swab tinggal menunggu hasil karantina mandiri," kata Ahyani.

Dia menambahkan terus meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Solo dikarenakan adanya peningkatan aktivitas tracing.

"Hampir setiap tracing kontak pasien positif Covid-19 rata-rata 20 persen itu tersaring," ungkap Ahyani.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo meminta masyarakat tidak takut di-swab atau di-rapid test.

Karena swab dan rapid test salah satu cara untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

"Kalau tidak mau di-swab atau rapid test itu nanti akan terjadi penyebaran (Covid-19) yang sangat luar biasa, sehingga terjadi banyak korban," terang dia.

Rudy juga mengatakan peran Jogo Tonggo di setiap kelurahan penting dalam upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/13/15035701/keluarga-pedagang-meninggal-karena-covid-19-di-solo-dikarantina-sempat-tolak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke