Salin Artikel

BPCB Perluas Ekskavasi Situs Purbakala Diduga Candi di Kota Batu

MALANG, KOMPAS.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur kembali mengekskavasi temuan situs purbakala diduga candi di Dusun Pendem, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.

Ekskavasi kali ini merupakan ekskavasi keempat setelah ditemukan pertama kali pada Desember 2019 lalu.

Ekskavasi berlangsung sejak Senin (9/11/2020) dan akan diakhiri pada Rabu (18/11/2020).

"Target kami adalah menampakkan lebih luas terkait dengan bentuk dan luasan dari situs Candi Pendem," kata Arkeolog BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, di lokasi ekskavasi, Kamis (12/11/2020).

Wicaksono mengatakan, ekskavasi kali ini difokuskan pada sisi utara.

Rencananya, ekskavasi itu akan membuka temuan situs seluas 3×12 meter atau 38 meter persegi.

Setelah itu, ekskavasi akan dilanjutkan untuk menggali lubang yang diduga bekas sumuran candi. Saat ini, lubang itu masih tergali sedalam 1,2 meter.

"Setelah selesai sisi utara kami akan meneruskan menggali sumuran. Saat ini baru tergali 1,2 meter, nanti akan kami teruskan sampai lapis struktur terakhir," kata dia.

Setelah itu, ekskavasi akan dilanjutkan untuk mengungkap temuan situs di sisi timur.

Wicaksono mengatakan, sumuran itu merupakan penanda bahwa situs purbakala itu dulunya adalah bangunan candi.

"Dalam konsep arsitektur bangunan candi ada sumuran, lubang yang secara konsep menghubungkan antara bawah dengan bagian atap menghubungkan dunia atas atau kahyangan," kata dia.

Wicaksono mengatakan, pada tahun 1812, bangunan candi yang diperkirakan sudah ada sejak sebelum Kerajaan Majapahit itu masih berdiri.


Hal itu berdasarkan pada cacatan seorang warga negara Belanda yang masih mendapati bangunan candi tersebut pada tahun 1812.

"Tapi, di catatan Belanda pada 1930, di sini hanya terdata yoni dan nandi. Berarti, antara 1812 sampai 1930 apa yang terjadi di sini. Apakah candi ini dipendam, kemudian menjadi nama desa di sini yaitu Desa Pendem," kata dia.

Sementara itu, struktur bata yang terhampar di sekitar lubang atau sumuran itu diperkirakan merupakan bekas batur atau pondasi candi.

Sehingga, ekskavasi dilakukan secara horizontal. Hanya pada sumuran atau lubang dilakukan secara vertikal.

Pamong Budaya Pemerintah Kota Batu, Naning Wulandari mengatakan, ekskavasi lanjutan yang dibiayai oleh Pemkot Batu itu sebagai bagian dari proses kajian sejarah di Kota Batu.

"Kami ingin ada pelestarian sejarah dan pemanfaatan untuk masyarakat luas," kata dia.

Diketahui, situs purbakala berupa struktur batu bata kuno diduga bangunan candi di Dusun Pendem, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, ditemukan pada Desember 2019 lalu.

Ukuran bata meliputi panjang 35 sentimeter, lebar 25 sentimeter dan tebal 9 sentimeter.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/12/20011361/bpcb-perluas-ekskavasi-situs-purbakala-diduga-candi-di-kota-batu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke