Salin Artikel

Berawal dari Bosan WFH, Novia Maulina Buat Bisnis Mainan Anak, Terjual hingga ke Australia

MALANG, KOMPAS.com – Memanfaatkan waktu luang selama work from home (WFH), Novia Maulina (31) sukses membangun bisnis mainan anak.

Sampai saat ini, selama 6 bulan beroperasi, mainan yang berbasis pada pengetahuan dasar anak itu sudah terjual ke Sydney, Australia.

Warga Jalan Bulutangkis Kelurahan Sisir, Kota Batu, yang kerap disapa Via itu mulai mengembangkan bisnis mainan anak sejak akhir Mei 2020.

Ketika itu, Via yang merupakan Dosen Farmasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang merasa bosan dengan aktivitasnya di rumah selama WFH akibat pandemi Covid-19.

“Karena saya banyak di rumah. Sudah mulai merasakan kebosanan,” kata Via, saat ditemui di Kota Malang, Kamis (12/11/2020).

Rasa bosan selama di rumah itu lantas memicu Via untuk menekuni hobinya membuat kerajinan tangan atau crafting berupa mainan anak.

Hobi itu sudah lama ditekuni oleh Via, sejak dia menjadi ibu rumah tangga dan kerap menemani anaknya bermain.

“Karena saya banyak memiliki waktu di rumah, akhirnya saya menekuni bisnis mainan edukasi ini. Tentunya base on experience saya bersama anak-anak. Ide yang muncul itu dari bermain dengan anak saya sebenarnya. Jadi dengan usia anak saya, ada yang masih dua tahuan dan empat tahun, saya mencoba untuk ikut ke dunia mereka. Saat bermain mereka sukanya seperti apa,” ujar dia.

“Hobi membuat mainan anak sebenarnya sudah lama, tapi momentumnya (mengembangkan jadi bisnis) pas pandemi ini,” tambah dia.

Via terus mengembangkan bisnis produksi mainan anak karena menuai respons positif. Banyak orang yang tertarik dengan mainan anak hasil produksinya.


“Yang membuat saya percaya diri untuk berbisnis ketika saya memposting hasil DIY (do it yourself) saya itu, banyak orang-orang yang respons positif,” ujar dia.

Via memasarkan produknya secara online. Dia memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp dan Instagram serta marketplace online.

“Dari awal konsepnya memang online karena di masa pandemi tidak mungkin berjualan secara langsung,” kata dia.

Karena penjualan secara online itu, mainan anak itu sudah terjual ke Aceh, Makassar, Lombok dan berbagai daerah di Pulau Jawa.

Tidak hanya itu, mainan itu juga sudah terjual ke Sydney, Australia. Via mengaku, sudah dua kali mengirim paket produknya ke Negeri Kanguru itu.

“Untuk reseller paling jauh ada di Sydney Australia. Sudah dua kali order dia,” kata dia.

Via menamai bisnis mainan anaknya dengan funlearning_id.

Nama itu merupakan representasi dari mainan anak yang dibuatnya.

Via mengatakan, dari 30 jenis mainan anak yang sudah diproduksi, semuanya berorientasi pada pengetahuan dasar yang harus diketahui oleh anak.

Terbaru, Via membuat mainan anak berupa jenis-jenis hewan, jajanan tradisional dan anatomi tubuh manusia.


Melalui permainan itu, anak dikenalkan dengan macam-macam hewan, jajanan tradisional dan organ tubuh manusia.

Semua mainan itu berbahan kain flanel dengan warna dan bentuk yang sesuai dengan aslinya.

“Bahan flanel itu aman, karena ketika di lempar-lempar tidak sakit. Beda kalau bermain dengan permainan kayu dan mainan yang berbahan plastik. Kemudian kalau kain flanel kalau terkena injak tidak sakit. Karena anak kalau bermain kan berantakan,” kata dia.

Mainan anak itu telah mendapat penghargaan Kementerian Riset dan Teknologi sebagai finalis dalam Anugerah Inovasi Indonesia 2020.

Total, Via sudah memproduksi sekitar 1.500 paket mainan anak yang terdiri dari 30 jenis.

Mainan anak itu dijual dengan harga kisaran Rp 25.000 hingga Rp 100.000. Via sudah mempekerjakan sebanyak enam orang penjahit di Kota Batu.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/12/17054251/berawal-dari-bosan-wfh-novia-maulina-buat-bisnis-mainan-anak-terjual-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke