Salin Artikel

"Saya Ingin Jadi Motivasi Bagi Difabel Lainnya, Jangan Menyerah"

Kalimat itu tepat mewakili kisah perjalanan hidup Enok Sri Kurniasih, warga Ciamis, Jawa Barat.

Berawal kecelakaan bus 25 tahun lalu, Nia kehilangan tangan, sekaligus kehilangan semangatnya.

Namun perempuan itu bangkit hingga berhasil menjalankan bisnis nata de coco dengan puluhan karyawan.

"Saya harus buktikan. Saya ingin jadi motivasi bagi difabel lainnya. Jangan putus asa, jangan menyerah," tandas Nia, sapaan akrabnya.

Sekitar tahun 1995, bus yang ditumpanginya terjun ke jurang di wilayah Alas Roban.

Ketika itu, Nia hendak menuju ke Universitas Udayana Bali untuk mengikuti Kemah Wanabakti.

Kecelakaan itu membuatnya kehilangan tangan. "Tangan kanan saya putus, terimpit sekat kaca bus," kata Nia.

Nia mengatakan, kehidupannya berubah sejak mengalami kecelakaan itu.

"Sejak saat itu saya difabel," ujar dia.

Dengan kondisinya, Nia mengaku kerap ditolak saat melamar pekerjaan usai lulus kuliah.

"Sangat sulit mencari kerjaan," kata dia.

Namun Nia tak menyerah. Ia menepis kesedihan dan mulai berpikir untuk menjalankan usaha nata de coco.

Bisnis ini dipilihnya sebab wilayah Ciamis merupakan penghasil kelapa. Dengan bahan baku melimpah, Nia kini menjadi seorang pengusaha sukses.

Sempat jatuh bangun di awal usaha, Nia tak menyerah. Kini, Nia mampu mempekerjakan 42 karyawan.

Dalam satu hari, mereka bisa menghasilkan 4 hingga 5 ton nata de coco.

"Sekarang, Alhamdulillah sehari memproduksi 4-5 ton nata de coco. Dalam sebulan antara 80-100 ton," tutur dia.

Nata de coco yang diproduksi Nia dipasok hingga ke sejumlah perusahaan besar di Jabodetabek, Lampung, Yogyakarta hingga Solo.

"Barang masuk ke industri-industri (nata de coco) dan pengepul-pengepul, atau pengolahan sari kelapa. Kualitas kita ikut standar pabrik," jelasnya.

Nia pun memberdayakan ibu-ibu tetangga di sekitarnya hingga mantan TKW, salah satunya Rumsini.

"Sebelumnya saya TKW di Malaysia. Di sini (kerja) dekat rumah, dekat keluarga. Lumayan bisa bantu perekonomian keluarga, bisa bantu suami," tutur Rumsini.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor : Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/10/09293631/saya-ingin-jadi-motivasi-bagi-difabel-lainnya-jangan-menyerah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke