Salin Artikel

Anomali Iklim, BMKG Peringatkan Nelayan Soal Potensi Curah Hujan dan Gelombang Tinggi

Namun juga adanya fenomena anomali iklim global.

"Fenomena anomali iklim global akibat terjadinya anomali suhu muka air laut di samudera pasifik tengah ekuator," kata Dwikorita dalam acara "Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Provinsi Bali tahu 2020," di Balai BMKG Wilayah lll Denpasar, Bali, pada Senin (9/11/2020).

Ia menjelaskan, saat ini suhu muka air laut di Samudera Pasifik lebih dingin dibandingkan suhu muka air laut di wilayah Indonesia yang hangat. Hal itu karena matahari semakin mendekat di sekitar ekuator.

Perbedaan suhu yang signifikan itu menyebabkan terjadinya aliran masa udara basah dari Samudera Pasifik menuju pulau-pulau di Indonesia. Fenomena itu menyebabkan intensifnya pembentukan awan hujan.

Sehingga, BKMG memprediksi curah hujan meningkat di wilayah Indonesia. Peningkatan ini bervariasi di sejumlah wilayah.

Dwikorita meyebutkan, peningkatan curah hujan diprediksi mencapai 20 sampai 40 persen.

"Tergantung wilayahnya dimana. Hal itulah yang perlu diwaspadai dengan meningkatnya curah hujan ini. Selain, berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang, dan kilat petir," Jelasnya.

Di wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, BMKG memprediksi curah hujan akan meningkat pada November.

Samudera Indonesia juga mengalami peningkatan curah hujan sekitar 50 persen hingga November dan Desember.


Gelombang juga diprediksi akan tinggi. Ia meminta kepada para nelayan rajin memonitor perkembangan cuaca.

"Kalau di Bali malah November (puncaknya). Kalau wilayah lain ada yang Desember dan bulan-bulan ini harus diwaspadai baik oleh nelayan maupun seluruh anggota masyarakat terkait bencana hidrometeorologis, terutama longsor, banjir dan banjir bandang," katanya.

Ia menambahkan, Sekolah Lapang Cuaca Nelayan yang diikuti 25 perwakilan nelayan yang berada di kabupaten dan kota di Bali digelar selama tiga hari.

Pogram ini sudah berjalan sejak tahun 2016 dengan tujuan para nelayan bisa mengetahui cuaca ekstrem dan menerangkan zona aman serta tempat berkumpulnya ikan tangkapan.

Dengan demikian, para nelayan diharapkan bisa melakukan perencanaan langsung menuju ke tempat berkumpulnya ikan.

"Jadi dari segi keamanan, memanfaatkan informasi cuaca dan iklim akan menjaga bahkan dari segi produktifitas juga akan semakin meningkat," kata dia.

Program Sekolah Lapang Cuaca Nelayan diikuti oleh 22 Provinsi di Indonesia dengan 500 peserta dan semuanya adalah nelayan.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/09/14571321/anomali-iklim-bmkg-peringatkan-nelayan-soal-potensi-curah-hujan-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke