Salin Artikel

Pakai Tengkuluk dan Uis Gara Saat Debat Pilkada Medan, Ini Alasan Akhyar-Salman...

Pasangan itu sepakat memakai penutup kepala khas itu untuk menunjukkan karakter warga Medan yang bangga dengan keberagamannya.

Sebelum menyampaikan visi dan misi, Akhyar menyapa warga dengan berbagai bahasa, mulai dari Jawa, Melayu, Batak, Karo, Pakpak, dan Nias.

“Visi Akhyar-Salman mewujudkan Kota Medan cantik dan berkarakater, menuju kota masa depan yang nyaman, warganya bahagia. Visi dan misi adalah kombinasi pemikiran kami berdua yang muncul dari aspirasi warga Kota Medan,” kata Akhyar usai debat, Sabtu (7/11/2020).

Akhyar mengatakan, masyarakat Kota Medan terdiri dari beragam suku dan agama. Mereka hidup berdampingan, saling menghormati, dan damai.

Masyarakat Kota Medan, kata dia, tekun beribadah, belajar, dan bangga dengan kota mereka.

"Itulah Medan berkarakter. Medan adalah kota yang beragam, makanya kami memakai tengkuluk dan uis gara, ini cara kami menghargai dan terus melestarikan budaya di Kota Medan,” jelasnya.

Sementara itu, Salman mengatakan, misi mereka selanjutnya adalah Medan Berkawan. Kebiasaan masyarakat Kota Medan yang menjalin hubungan baik meski memiliki latar belakang berbeda justru menciptakan partisipasi aktif dan kemitraan yang luar biasa.

"Orang Medan Berkawan, maka Medan akan maju. Medan Maju harus bersinergi dan berinovasi dalam regulasi, transparansi birokrasi yang intinya menciptakan iklim investasi yang cantik dan berdaya saing. Membuat Kota Medan setara dengan kota-kota besar dunia," kata Salman.

Pasangan ini juga memiliki visi dan misi Medan Sejahtera. Bagi mereka, kesejahteraan harus sebanding dengan pembangunan infrastruktur.


Salman berjanji akan meningkatkan kemampuan warga untuk menciptakan kesejahteraan secara mandiri, cantik, ramah, dan modern.

“Terakhir, Medan Cantik. Semua warga pasti menginginkan yang cantik. Partisipasi masyarakat inilah yang kita tingkatkan agar kota ini menjadi cantik secara tampilan, rapi dan indah untuk dilihat,” ucapnya.

Sementara itu, pakar komunikasi politik Universitas Sumatera Utara, Sakhyan Asmara mengatakan, pilihan pasangan Akhyar-Salman mengenakan penutup kepala tradisional itu merupakan penghargaan terhadap etnis di Kota Medan.

“Saya sebagai suku Melayu sangat terhormat Akhyar-Salman memakai tanjak atau tengkuluk yang lebih dikenal di Kota Medan, begitu juga saya rasa untuk etnisitas lainnya. Saya yakin beliau akan memakai kebesaran etnis lainnya saat debat selanjutnya,” kata Sakhyan.

Ia menilai sikap itu menunjukkan pemahaman pasangan nomor urut satu terhadap keberagaman etnis di Kota Medan.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/07/23041521/pakai-tengkuluk-dan-uis-gara-saat-debat-pilkada-medan-ini-alasan-akhyar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke