Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] 7 Pendaki Diberi Sanksi karena Tinggalkan Rekannya yang Sakit | Remaja Injak Makam Pahlawan

KOMPAS.com - Sebanyak tujuh orang pendaki yang mendaki Gunung Slamet via jalur Bambangan, Purbalingga, Jawa Tengah, diberi sanksi.

Mereka diberi sanksi karena meninggalkan rekannya seorang perempuan yang mengalami gejala acute mountain sickness (AMS) saat berada di pos dua.

Sanksi yang diberikan berupa pembinaan secara verbal di depan pendaki lain.

Sementara itu, sebuah video yang memperlihatkan seorang remaja menginjak makam pahlawan viral di media sosial.

Diketahui peristiwa itu terjadi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kotabumi, Lampung, Sabtu (31/10/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat remaja seorang remaja laki-laki yang diketahui berinisial D berjalan di atas tiga makam.

Remaja itu kemudian melakukan push up di makam paling ujung dan tampak berusaha mencabut nisan makam tersebut.

Selain itu, di video itu tampak terdengar sejumlah suara dari rekan D yang menyemangatinya.

Dari informasi yang dihimpun, makam yang diinjak-injak itu adalah makam Letkol (Mar) Abdullah Subur, Harianto, dan Baadilah.

Usai viral, remaja tersebut sudah diamankan polisi untuk dimintai keterangan.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

Kepala Pos Pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Saiful Amri menyayangkan adanya peristiwa seorang survivor perempuan ditinggal rekannya saat sedang sakit.

Diketahui, survivor itu bernama Elsa Qurratul Aini (19), warga Banyumas, ia mengalami gejala acute mountain sickness (AMS) saat berada di pos dua.

Mirisnya, saat survivor itu sakit, rekannya bukan mendampingi, mereka malah memilih untuk melanjutkan pendakian dan meninggalkannya.

“Kebersamaan lebih utama dibanding ego semata, puncak tak akan lari dikejar, seharusnya utamakan keselamatan bersama,” kata Saiful saat dikonfirmasi, Senin (2/11/2020).

Usai kejadian itu, kata Saiful, rekan korban diberi sanksi. Mereka dibina secara verbal di depan banyak pendaki.

"Kami berikan sanksi sosial. Kami bina di basecamp di depan banyak pendaki sebagai contoh sehingga ada efek jera," ujarnya.

Remaja yang videonya viral menginjak Taman Makam Pahlawan (TMP) Kotabumi, Lampung, ternyata masih siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Remaja yang ada di video itu adalah siswa SMP berinisial D, usia 14 tahun," kata Kapolres Lampung Utara AKBP Bambang Yudho Martono. saat dihubungi, Senin (2/11/2020).

Kata Bambang, pihaknya sudah memanggil remaja tersebut dan orangtuanya untuk diperiksa.

"Kami akan dalami, apakah perbuatan itu disengaja atau hanya main-main," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Legiun Veteran RI (LVRI) KotabumiSaleh Ahmad merasa sedih dan meminta polisi untuk menangkapnya.

"Tangkap saja. Ini bisa jadi contoh orang seenaknya masuk dan menginjak-injak makam pahlawan," kata Saleh.

Kata Saleh, menginjak makam pahlawan itu tidak menghargai jasa-jasa para pahlawan.

"Pahlawan itu adalah orang-orang besar yang berjasa dan terhomat," ungkapnya.

 

Aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh anggota klub motor gede (moge) Harley Davidson Owner Group, Siliwangi, Jawa Barat, terhadap dua TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat, sempat terekam kamera CCTV.

Dalam rekaman itu, terlihat polisi sempat melerai keributan tersebut.

Namun, meski sudah dilerai, anggota klub moge tersebut terus melakukan penganiayaan terhadap anggota TNI yang tidak berseragam.

Bahkan, dalam video itu juga terlihat ibu pemilik toko memohon kepada para pelaku untuk berhenti. Namun, hal itu tidak digubris oleh anggota klub moge.

"Justru sudah dilerai," kata Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/11/2020).

Kata Dody, saat ini pihaknya sudah menetapkan lima tersangka atas kasus pengeroyokan tersebut.

"Hari ini bertambah satu yaitu TR. Hal itu terekam di dalam video dan keterangan tiga orang saksi yang merupakan karyawan toko butik dan telepon seluler," ujarnya.

 

Warga Desa Wringinanom, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dihebohkan dengan ditemukannya tiga bocah tewas tenggelam di belik atau sumber air kecil, Minggu (1/11/2020).

Ketiga bocah itu yakni, REM (7), RRP (7), dan DMA (8).

Kapolsek Sambit, AKP Sutriatno mengatakan, kejadian berawal saat ketiganya pamit untuk bermain sambil membawa ketapel pada Minggu pagi.

"Karena rumahnya berdekatan, ketiga korban ini sudah biasa bermain bersama-sama," kata Kapolsek Sambit, AKP Sutriatno, dikutip dari Tribunnews, Minggu.

Mereka ditemukan tewas di sumber air setelah satu keluarga korban curiga melihat tiga pasang sandal ada di dekat belik.

"Saksi langsung mencari ke dalam belik dengan cara masuk ke dalam belik dan mencari atau meraba menggunakan kaki, hingga menemukan ketiga korban tenggelam di dalam belik," ujarnya.

 

Sukiman (38), pria asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, yang foto pernikahannya viral karena disebut mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin bertemu dengan Jokowi.

"Saya ingin sekali bertemu Pak Jokowi, Kalau bertemu sama Pak Jokowi, saya akan minta motor," kata Sukiman sambil tertawa saat ditemui di rumah mertuanya, Minggu (1/11/2020).

Selain itu, Sukiman yang berprofesi sebagai buruh pasir ini pun ingin meminta modal untuk usaha. Karena, ia mengaku sulit mencari uang selama pandemi Covid-19.

"Mau minta uang juga sama Pak Jokowi untuk kita mau buat usaha . Ayok Pak Jokowi datang ke Lombok," kata Sukiman.

 

Sumebr: KOMPAS.com (Penulis: M Iqbal Fahmi, Perdana Putra, Idham Khalid, | Editor : Dony Aprian, Abba Gabrillin, Michael Hangga Wismabrata, Dheri Agriesta, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/03/06320031/populer-nusantara-7-pendaki-diberi-sanksi-karena-tinggalkan-rekannya-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke