Salin Artikel

Usai Bunuh Istri karena Tolak Rawat Anak Tiri, Suami Bunuh Diri

Setelah istrinya meninggal, giliran Y bunuh diri dengan melukai lehernya sendiri.

"Peristiwa terjadi pada Minggu (1/11/2020) di rumahnya di Kubung, Kabupaten Solok," kata Kapolres Solok AKBP Azhar Nugroho yang dihubungi Kompas.com, Senin (2/11/2020).

Menurut Azhar, peristiwa itu berawal dari cekcok antara Y dengan istrinya, S, soal anak Y dari istri sebelumnya.

Saat itu, Y datang bersama anaknya yang berumur 3 tahun dari istri sebelumnya.

Pelaku Y meminta S untuk merawat anaknya, namun S tidak mau dengan alasan bukan anak kandungnya sendiri.

"Setelah itu, terjadi cekcok. Y yang emosi kemudian menusuk korban hingga meninggal dunia. Setelah itu, Y bunuh diri dengan menggorok leher," kata Azhar.

Saat cekcok itu, warga di sekitar rumahnya mendengar dan kemudian melihat ke rumah tersebut.

Warga terkejut setelah melihat Y dan S bersimbah darah tergeletak di lantai rumah.

"Korban dibawa ke RSUD M Natsir, namun nyawa keduanya tidak tertolong lagi," jelas Azhar.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

https://regional.kompas.com/read/2020/11/02/10210501/usai-bunuh-istri-karena-tolak-rawat-anak-tiri-suami-bunuh-diri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke