Salin Artikel

Antisipasi Kemungkinan Merapi Meletus, BPBD Boyolali Lakukan Persiapan Dini

BOYOLALI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah telah melakukan persiapan dini untuk mengantisipasi kemungkinan Gunung Merapi meletus.

Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta status Gunung Merapi saat ini masih di level 2 yaitu waspada.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Boyolali Bambang Sinungharjo mengatakan, persiapan itu sudah dimulai sejak Juli 2020 lalu dengan melakukan rapat koordinasi bersama stakeholder.

Rapat koordinasi ini berkaitan dengan persiapan tempat pengungsian warga dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) mengingat kondisi sekarang ini masih pandemi Covid-19.

"Untuk pengungsian nanti tetap mengedepankan prokes," kata Bambang saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (31/10/2020).

Kemudian, persiapan yang lain adalah ketersediaan masker dan logistik. Menurut Bambang masker dan logistik semuanya dalam kondisi cukup.

"Kalai nanti terjadi letusan yang signifikan, pemda dalam hal ini bisa mengeluarkan surat pernyataan siaga darurat untuk persiapannya tanggap darurat. SK Bupati nanti bisa untuk mengeluarkan BTT (bantuan tak terduga). Prinsip kita nanti seperti itu," ungkap dia.

Bambang menambahkan dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi dan gladi posko di kawasan rawan bencana (KRB) 3 yakni Tlogolel, Jrakah dan Klakah.

"Tanggal 4-5 November 2020 kita adakan simulasi pengungsian dengan alat sister village atau desa persaudaraan untuk wilayah KRB 3," terang dia.

"Nanti yang Desa Klakah ke Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Magelang. Sedang yang Tlogolele dengan Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Magelang dan Desa Jrakah ke Desa Karanggeneng. Itu nanti kita simulasikan untuk kesiapan-kesiapan mengantisipasi apabila terjadi erupsi Merapi," sambung Bambang.

Di samping itu, pihaknya juga sudah menyiapkan pos pengungsian sementara di Desa Tlogolele. Pengungsian sementara ini untuk warga dari Dusun Stabelan.

Namun, jika terjadi perkembangan signifikan terhadap Merapi warga yang berada di pengungsian sementara dipindahkan ke desa persaudaraan di Mertoyudan.

"Selama ini warga selalu mengadakan jaga malam. Karena di Merapi itu kearifan lokalnya kalau mau ada erupsi Merapi warga membuat api unggun," kata Bambang.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/01/20372321/antisipasi-kemungkinan-merapi-meletus-bpbd-boyolali-lakukan-persiapan-dini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke