Salin Artikel

Cara Pengusaha Teknik Bertahan di Masa Pandemi, Tingkatkan Kualitas Produk hingga Tetap Gaji Karyawan

Ketua Asosiasi Pengusaha Engineering Karawang (Apek) Budi Priatna mengatakan, pandemi Covid-19 membuat permintaan menurun sebesar 80 persen. Alasannya penjualan otomotif menurun sekitar 85 persen.

"Dampaknya terasa," ujar Budi saat dihubungi, Kamis (22/10/2020).

Untuk menyiasati itu, para pengusaha teknik melakukan berbagai upaya. Di antaranya memperbaiki kualitas dan keamanan produk, serta tetap membayar gaji karyawan.

Diketahui, 50 anggota Apek masing-masing memiliki karyawan dari 10 hingga 200 orang.

"Di masa pandemi ini mereka fokus masalah quality dan safety," ujar Budi.

Budi tak memungkiri merumahkan karyawan tak bisa dihindari. Jam kerja dan sistem sif juga diatur ulang.

"Di samping itu pengeluaran tak perlu juga dipotong. Efisiensi ditingkatkan," ujarnya.

Apek, kata dia, juga mendorong karyawan yang sudah mempunyai skill untuk membuka usaha sendiri. Apek pun bakal mendukungnya.

"Tentunya dia akan menciptakan lapangan kerja baru yang memang di dekatnya dia," imbuhnya.

Optimistis mampu hadapi pandemi

Budi pun mengaku optimistis mampu menghadapi pandemi.

"Sekarang sudah mulai naik (order), tapi tidak terlalu signifikan," ucapnya.

Budi menyebut, masuknya investasi asing juga perlu dibarengi penciptaan iklim investasi yang adil.

Sebab, kebanyakan industri yang masuk ke Indonesia kerap juga memboyong Industri Kecil Menengah (IKM) dari negaranya.

Budi sangat yakin, IKM di Indonesia, khususnya bidang teknik mampu memenuhi kebutuhan industri, baik dari segi kualitas, pengiriman dan keamanan.

Hanya saja ia mengakui untuk kecepatan masih kalah dari IKM Jepang. Misalnya dari segi manajemen, finansial, dan teknologi yang digunakan.

Meski begitu, Budi menyadari persaingan pasti ada. Apalagi sejak globalisasi terjadi, para pelaku usaha dipaksa untuk mampu bersaing.

"Kami siap. Tapi kami berharap praktik bisnis yang fair," ucapnya.

Berangkat dari itu, Budi berharap pemerintah mampu menciptakan prinsip iklim berusaha dan kompetisi yang sehat bagi IKM di Karawang.

Ia juga ingin ada pusat-pusat layanan unggulan (center of execellences) untuk mendukung pertumbuhan IKM teknik di Karawang.

Apek, kata dia, mendukung langkah pemerintah dalam melakukan terobosan guna mendukung IKM di Karawang. Misalnya menyarankan industri melibatkan IKM lokal.

"Selama itu bisa menjaga fairness kita sambut. Walaupun kita tidak ingin proteksi yang berlebihan dari pemerintah membuat kita jadi cengeng, membuat kita jadi tidak mandiri. Kita tetep harus berdaya saing, mempunyai spirit kompetisi yang tinggi," ucapnya.

Top leadership, menurutnya, harus dimiliki kepala daerah untuk menangani kejujuran.

Sebab, mayoritas perusahaan di tujuh kawasan industri berasal dari Jepang.

Di mana perusahaan dari Jepang sangat mengedepankan nilai-nilai kepercayaan.

Hal ini, menurut Budi, penting untuk membangun komunikasi yang baik antara industri dan pemerintah daerah.

"Kalau ada hambatan sampaikan saja," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/22/19354701/cara-pengusaha-teknik-bertahan-di-masa-pandemi-tingkatkan-kualitas-produk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke