Salin Artikel

Masa Pandemi, Komplotan Maling Ini Leluasa Bobol Sejumlah Sekolah di Riau

Enam orang anggota komplotan berhasil diringkus. Mereka adalah pencuri yang mengincar barang inventaris sekolah di sejumlah wilayah Siak.

Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya dalam konferensi pers, Rabu (21/10/2020), menyampaikan bahwa kelima tersangka adalah TA (35), IP (32), PY (33), Ir (31), IE (32), dan HW (30) selaku penadah.

"Lima orang tersangka sudah membobol lima sekolah di wilayah Kabupaten Siak," ungkap Doddy kepada wartawan, Rabu.

Bobol lima sekolah, curi barang inventaris

Kelima sekolah itu, sebut dia, SMP Negeri 1 Sungai Mandau, SDN 10 Minas, SMP Negeri 7 Kerinci Kanan, SMAN 1 Pusako dan SMAN 1 Mempura.

Kerugian dari masing-masing sekolah bervariasi. Ada yang kerugian Rp 20 juta, Rp 46 juta, Rp 137 juta, Rp 15,7 juta dan Rp 92 juta.

Total seluruh sekolah yang dibobol para tersangka sekitar Rp 312 juta lebih.

Doddy menjelaskan, para tersangka melancarkan aksinya saat sekolah sedang sepi dan tidak dijaga.

Para tersangka mengambil barang inventaris seperti speaker wireles, printer, infokus, handphone, tablet, keyboard, komputer, CPU dan lainnya.

"Para tersangka melakukan aksinya dalam rentang Agustus hingga September 2020," sebut Doddy.

Ditangkap bertahap

Ia mengatakan, keenam tersangka ditangkap secara bertahap. Tiga tersangka ditangkap di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi, sedang tiga lagi di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Semua tersangka bukan warga Siak.

Kasus ini masih dilakukan pengembangan. Para tersangka diduga masih ada mencuri di sekolah-sekolah yang ada di Riau.


"Tidak menutup kemungkinan tersangka melakukan kejahatan di wilayah lain. Namun, kami masih mendalaminya," kata Doddy.

Terhadap enam tersangka, dijerat dengan Pasal 363 ayat (1) ke-3, 4, 5 dan ayat (2) KUHPidana dengan ancaman hukuman penjara 9 tahun penjara dan Pasal 480 KUHPidana dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.

Sementara itu, Doddy menyampaikan aksi tersangka pembobol ini suatu pembelajaran bagi semua, terutama bagi pihak sekolah. Sebab, aksi tersebut dikarenakan tidak ada penjaga keamanan dari pihak sekolah.

"Artinya, jadi pembelajaran bagi kita, satu tindak pidana itu belum tentu orang di sekitar dan belum tentu orang yang tahu lingkungan, tetapi pasti sudah melakukan rencana terlebih dahulu terhadap calon korban. Buktinya semua pelaku tidak berasal dari Siak, namun bisa membobol sekolah di Kabupaten Siak," ucap Doddy.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/22/07450201/masa-pandemi-komplotan-maling-ini-leluasa-bobol-sejumlah-sekolah-di-riau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke