Salin Artikel

Berhati Mulia, Kakek di Semarang Makamkan Ratusan Jenazah Covid-19 Tanpa Digaji

SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang kakek berhati mulia mengabdikan diri sebagai relawan pemakaman jenazah Covid-19 di Kota Semarang.

Memasuki usia senja, semangatnya untuk membantu proses pemakaman jenazah tak pernah surut.

Juri merupakan salah satu relawan tertua dalam tim pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Jatisari, Mijen, Kota Semarang.

Sejak pandemi mewabah, dia telah membantu proses pemakaman sebanyak ratusan jenazah pasien Covid-19.

"Dari awal pandemi Covid-19 saya sudah membantu memakamkan sekitar 250-an jenazah," jelasnya.

Di waktu senggang, kakek berusia 73 tahun ini lebih banyak menghabiskan waktu bersama cucunya.

Dia tinggal di rumah sederhana di daerah Sumber Mulyo, Kelurahan Jatisari, Kota Semarang.

Begitu tugas memanggil, pria yang berstatus sebagai tenaga harian lepas ini siap siaga langsung meluncur ke tempat pemakaman.

Juri bersama tiga petugas lainnya menjalankan tugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 dengan protokol kesehatan.

"Di antara empat orang cuma saya yang relawan. Yang lain mendapat gaji. Karena waktu itu kekurangan tim cuma 3 orang jadi saya niatnya membantu," katanya.

Meski usianya tergolong rentan dan penuh resiko tertular, namun dia mengaku tak pernah merasa khawatir.

Dia melakukan pekerjaan tersebut dengan hati ikhlas walaupun tidak mendapatkan upah tetap.

"Enggak merasa takut, soalnya sudah biasa. Jadi saya ikhlas saja. Tidak ada gaji dari manapun," ungkapnya.

Selama ini, dia hanya mengandalkan pemberian sukarela dari pihak keluarga almarhum yang jenazahnya dimakamkan.

"Terkadang ada sukarela dari keluarga almarhum. Ada yang kasih kadang Rp 100.000- Rp 200.000 dibagi 4 orang," ucapnya.

Pekerjaan dijalaninya tanpa mengenal waktu, proses pemakaman kerapkali dikerjakan saat dini hari hingga menjelang subuh.

"Kalau sekarang sehari saya makamkan 4 jenazah. Kalau awal-awal bisa sampai 8-9 jenazah. Bisa seharian sampai pagi," ujarnya.

Kendati beban pekerjaan begitu berat, tapi baginya menjadi relawan pemakaman Covid-19 adalah sebuah panggilan jiwa.

Dia mengaku keluarga juga mendukung pekerjaan yang dilakoninya.

"Keluarga mendukung, karena saya memang sudah biasa membantu memakamkan jenazah. Saya jalani sukarela saja," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/19/14323141/berhati-mulia-kakek-di-semarang-makamkan-ratusan-jenazah-covid-19-tanpa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke