Salin Artikel

Buat Grup WhatsApp "Futsal", Pelajar 17 Tahun Jadi Tersangka Provokasi Demo di Kalbar

Selain memprovokasi, grup WhatsApp diduga juga menyebarkan informasi hoaks.

YA diamankan pada Jumat (9/10/2020) dengan barang bukti tangkapan layar telepon dari grup WhatsApp tersebut.

Pelajar 17 tahun itu membuat grup WhatsApp beranggotakan 11 orang tersebut setelah ia mengikuti konsolidasi aksi demonstrasi di salah satu kampus di Pontianak.

Menurut Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Donny Charles Go, YA menyiapkan batu dan cat semprot untuk aksi demo.

“Pelaku YA mengajak mempersiapkan diri untuk mengikuti aksi demo dengan membawa peralatan seperti batu dan cat pilox (cat semprot),” ujar Donny.

Donny menegaskan unggahan di grup WhatsApp tersebut mengandung muatan provokasi dan berita bohong. Karena itu polisi melibatkan ahli bahasa.

“Penyidikan juga akan melibatkan ahli bahasa untuk penanganannya,” tegas Donny.

“Statusnya sudah tersangka, dia dijerat dengan Pasal 14 Ayat 2 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana,” kata Dudung kepada Kompas.com, Rabu (14/10/2020).

Walaupun ditetapkan sebagai tersangka, polisi tidak melakukan penahanan terhadap YA.

“Yang bersangkutan tidak ditahan. Dia hanya wajib lapor,” ujar Dudung.

Jika sebelumnya aksi unjuk rasa diadakan oleh aliansi mahasiswa, Selasa pagi, para buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Indonesia, di Gedung DPRD Kalbar.

Aksi tersebut berjalan lancar tanpa kericuhan.

“Hari ini kita kembali melakukan pengamanan aksi unjuk, kita bersyukur dan apresiasi setinggi tingginya kepada serikar buruh karena kegiatan penyampaian aspirasi berjalan damai dan santun,” kata Kapolda Kalbar Irjen Pol R. Sigid Tri Hardjanto.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hendra Cipta | Editor: Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/10/14/16210001/buat-grup-whatsapp-futsal-pelajar-17-tahun-jadi-tersangka-provokasi-demo-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke