Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita menjelaskan, rapid test dilakukan oleh pihak kepolisian lewat Urdokkes Polrestabes Bandung.
"Yang lakukan rapid test itu Urdokkes Polrestabes Bandung, tapi memang alat dari kami semua," kata Rita dalam kegiatan Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (13/10/2020).
Lebih lanjut Rita menambahkan, demonstran yang menjalani rapid test dipilih secara acak oleh pihak kepolisian.
"Ada 700 orang, sesuai dengan permintaan rapid test," jelasnya.
Hingga saat ini, Dinkes Kota Bandung belum menerima semua hasil rapid test demonstran.
"Hari ini belum ada hasil reaktif. Belum semua hasilnya keluar. Kalau memang banyak yang reaktif, ditindaklanjuti dengan swab," ungkapnya.
Rita berharap, unjuk rasa penolakan UU Cita Kerja tidak menjadi klaster baru penyebaran virus Covid-19.
"Untuk antisipasi munculnya klaster baru, tentunya diperlukan peran serta semua masyarakat. Kuncinya mengikuti protokol kesehatan dengan baik dan benar," tandasnya.
https://regional.kompas.com/read/2020/10/13/15183891/700-demonstran-penolak-uu-cipta-kerja-di-bandung-jalani-rapid-test