Salin Artikel

Longsor di Mamasa, 200 Kepala Keluarga di 3 Dusun Terisolasi

Akibat longsor, sebanyak 200 kepala keluarga di tiga dusun di Desa Rippung, terisolasi. Mereka tak bisa bepergian ke kota atau desa tetangga untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Belasan titik jalan menuju tiga dusun di Desa Rippung itu tertutup material longsor berupa tanah liat bercambur lumpur, bebatuan, dan pepohonan besar. Beberapa titik jalan juga amblas tersapu longsor.

Tiga dusun yang terdampak bencana itu yakni Dusun Malluaya, Dusun Rattedonan, dan Dusun Talmin.

Warga berharap akses jalan satu-satunya yang tertutup material longsor itu bisa dilalui dalam waktu dekat.

Meski sudah dua hari terisolasi, pemerintah kabupaten dan dinas terkait belum mengevakuasi material longsor yang menutupi jalan.

Kepala Desa Rippung, Restu Handayani mengatakan, bencana itu bermula saat wilayah itu diguyur hujan deras pada Jumat (9/10/2020) petang. Beberapa saat kemudian, banjir menyapu wilayah itu.

“Mudah-mudahan bantuan peralatan berat bisa segera dikerahkan pemeirntah agar akses jalan yang terputus di belasan titik bisa terhubung kembali,” jelas Restu saat dikonfirmasi, Minggu (11/10/2020).

Restu menambahkan, warga telah berusaha bergotong-royong membersihkan material longsor yang menutupi belasan titik jalan.


Namun, warga hanya mampu menyingkirkan pepohonan dan material lainnya.

Menurut Restu, warga berharap pemerintah kabupaten dan provinsi segera turun tangan membersihkan material longsor yang menutupi jalan ke dusun tersebut.

Sehingga, masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mamasa Daud Tandiarruan segera berkoordinasi dengan pemprov terkait bencana di Desa Rippung. 

https://regional.kompas.com/read/2020/10/11/12481291/longsor-di-mamasa-200-kepala-keluarga-di-3-dusun-terisolasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke