Salin Artikel

"Kami Minta Maaf karena Telah Mengatakan Akan Membantai Polisi"

KOMPAS.com - Setelah ditangkap polisi, MS dan DN, dua mahasiswa di Bengkulu yang videonya viral akan bantai polisi dengan menggunakan samurai, meminta maaf.

Kepada polisi, keduanya mengaku aksi yang dilakukan itu hanya iseng. Atas perbuatannya, mereka mengaku menyesal.

"Kami minta maaf, karena telah mengatakan akan membantai polisi, dan kami berdua pun tidak akan menyangka hal ini akan berujung di kantor polisi” kata mahasiswa tersebut.

Sementara itu, Direskrimun Polda Bengkulu Kombes Pol Tedy Suhendyawan Syarif mengatakan, keduanya diamankan karena diduga telah melanggar Undang-undang ITE dan dan kepemilikan senjata tajam.

Mereka diamankan setelah mengunggah video mengancam akan membantai polisi sebelum demo penolakan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja di Bengkulu beberapa hari lalu.

"Ms dan DN kami amankan saat sedang berada di indekost milik keduanya. Dan keduanya pun diamankan karena diduga telah melanggar Undang-Undang ITE dan sajam karena telah mengunggah video akan membantai polisi saat demo di depan gedung DPRD dilakukannya," ujar Tedy, dalam rilisnya pada sejumlah media di Bengkulu, Jumat (9/10/2020).


Saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap keduanya.

Sebelumnya, sebelum aksi unjuk rasa mahasiswa Bengkulu menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, dalam tayangan video kedua pelaku tampak mencabut samurai dan menyiapkan batu di motornya.

Sambil menghunus sebilah pedang pelaku meneriakkan akan membantai polisi dalam aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

 

(Penulis : Kontributor Bengkulu, Firmansyah | Editor : Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/10/10/16091891/kami-minta-maaf-karena-telah-mengatakan-akan-membantai-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke