Salin Artikel

Resto di Malioboro Diduga Dibakar Saat Demo, Rugi Rp 500 Juta, Pemilik Lapor Polisi

Dugaan pembakaran tersebut muncul karena ada bau bensin atau minyak tanah di sekitar lokasi restoran.

Menurut Edi (35), warga sekitar, api mulai membesar sekitar pukul 15.20 WIB. Api kemudian berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran sekitar 14.45 WIB.

"Ada bau bensin atau minyak tanah di sekitar lokasi restoran yang terbakar," kata Edi, Kamis (8/10/2020).

Sementara itu kuasa hukum keluarga pemilik restoran Legian, Alofi mengatakan, kerugian yang dialami kliennya mencapai Rp 500 juta.

Ia mengatakan, saat melapor ke polisi, pihaknya sudah menyerahkan rekaman kamera CCTV yang merekam pelaku pelemparan molotov yang mengenai Restoran Legian.

"Peristiwa itu terjadi pada saat seseorang yang sudah tertangkap bukti CCTV. Jadi di rekaman CCTV itu ada pelemparan molotov yang mengenai Resto Legian," urainya.

Ia mengatakan telah menyerahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian agar tidak ada kesimpangsiuran berita.

"Saat ini kita percayakan pada pihak Polda DIY untuk segera menindaklanjuti laporan ini. Sehingga, tidak terjadi kesimpangsiuran cerita atau berita, yang sebenarnya pihak resto menjadi korban dalam peristiwa kemarin," tuturnya.

Alofi mengatakan, pihaknya berharap pelaku pembakaran Resto Legian segera tertangkap.

"Keluarga menginginkan perkara ini tuntas dan jelas, siapa pelakunya bisa segera ditangkap dan diproses hukum. Karena sudah membuat Yogyakarta tidak aman dan nyaman untuk berbisnis maupun pariwisata," ucapnya.

"Saat ini pelapor sedang memberikan keterangan di Reskrimum," ujarnya.

"Pelapor menyampaikan ada orang yang melempar molotov dari jalan ke arah kafe (Restoran Legian)," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolresta Yogyakarta Kombes Purwadi Wahyu Anggoro mengatakan, dirinya tidak melihat langsung kejadian Resto Legian terbakar karena ia tidak bisa keluar dari Gedung DPRD DIY.

"Terkait rumah makan yang dibakar saya belum mengetahui penyebabnya apakah dimolotov atau tidak. Bisa dilihat sendiri kondisinya," katanya.

Selain Resto Legian, ia mengatakan, ada beberapa kendaraan anggota kepolisian yang juga dibakar dan dirusak massa.

"Tetapi, kami belum merinci berapa motor dan mobil anggota yang mengalami kerusakan. Ada motor anggota yang dibakar," jelasnya.

Mereka datang untuk membersihkan Malioboro dan halaman DPRD seusai kericuhan.

Sampah plastik, batu, dan kayu yang berserakan di halaman DPRD DIY mereka kumpulkan menjadi satu dan dipinggirkan.

"Kita dari rekan-rekan ojol ingin membersihkan halaman DPRD DIY yang mana jadi porak poranda karena kericuhan tadi siang," ucap Agus (30), salah satu pengemudi ojol, di sela-sela membersihkan halaman DPRD DIY, Kamis malam.

Agus menyampaikan, aksi bersih-bersih di DPRD DIY ini merupakan gerakan spontan setelah melihat di media sosial kondisi DPRD DIY saat terjadi kericuhan.

Agus berharap aksi demo dilakukan dengan damai tanpa tindakan-tindakan anarkistis.

"Kita warga Yogya asli, kita sangat menyayangkan terjadinya kericuhan hari ini. Kita tahu Yogya itu kan kota yang aman dan nyaman," tuturnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wijaya Kusuma | Editor: Dony Aprian, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2020/10/10/11550051/resto-di-malioboro-diduga-dibakar-saat-demo-rugi-rp-500-juta-pemilik-lapor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke