Salin Artikel

Guru Honorer Terancam Mutasi karena Masalah Suaminya, PGRI: Dia Berdedikasi, Seharusnya Dijaga...

Natalia terancam dimutasi ke SD Negeri Kampung Inovina, Distrik Moskona Timur Jauh oleh Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Teluk Bintuni.

Mutasi itu dilakukan karena suami Natalia, Robert Parantean yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubag Perencanaan di Dinas Dikbudpora Teluk Bintuni, belum mengembalikan mobil dinas.

Saat ini, Robert bertugas di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Teluk Bintuni.

"Kita inginkan Plt Kepala Dinas Dikbudpora (Daniel Dudung) dapat menyelesaikan masalah ini secara baik, dan dapat memilah persoalannya, sehingga tidak perlu ada yang menjadi korban," kata Sekretaris Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Teluk Bintuni Haryanto Mumuan saat ditemui di rumahnya, Selasa (6/10/2020) malam.

Haryanto menegaskan, masalah antara Plt Kepala Dinas Dikbudpora dan Robert tak ada hubungannya dengan profesi Natalia sebagai guru.

Guru honorer berdedikasi

Berdasarkan catatan PGRI Teluk Bintuni, Natalia merupakan salah satu guru honorer berprestasi.

Natalia juga punya lisensi dan berdedikasi mendorong sebuah bimbingan belajar di masa pandemi Covid-19.

Sehingga, tujuan merdeka belajar lewat inovasi ini harus dijaga.

"Jadi PGRI minta Plt Kepala Dinas Pendidikan dapat segera berikan klarifikasi atas penerbitan disposisi pemindahan guru honorer ini disertai alasannya, karena Ibu Natalia Dessy ini punya dedikasi yang baik dan sepatutnya ikut dijaga oleh dinas, bukan sebaliknya," ujarnya.

PGRI berharap Plt Kepada Dinas Dikbudpora Teluk Bintuni lebih bijak mengambil keputusan. Sehingga, kasus serupa tak menimpa guru lain di wilayah itu.

"Kita harap, guru tetap tenang laksanakan tugas dengan inovasi yang dimiliki, karena kondisi Pandemi, guru harus tetap semangat. Dan bila masalah ini juga belum bisa diselesaikan, kami akan menyurat Sekda dan DPRD untuk turun dan memediasi persoalan ini," tandasnya.


Sementara itu, Natalia menyerahkan seluruh kasus ini kepada PGRI. Ia tak mau kejadian serupa ini dialami guru lainnya.

"Jangan ada Natalia Natalia lain selain saya setelah insiden ini," kata Natalia yang memegang sertifikasi guru tingkat SMP tersebut di Teluk Bintuni, Selasa.

Sebelumnya, Natalia menceritakan pengalamannya yang hendak dimutasi ke SD Negeri Kampung Inovina di Distrik Moskona Timur Jauh.

Pengalaman itu diceritakan lewat media sosial Facebook pada 5 Oktober 2020.

Kampung Inovina merupakan salah satu daerah terpencil di Teluk Bintuni. Wilayah itu bisa dijangkau lewat jalur udara.

Selain itu, Kampung Inovina bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama tiga hari.

Natalia kesal dengan mutasi tersebut. Sebab, alasan mutasi tak berhubungan dengan kinerjanya sebagai guru.

"Saya membaca surat itu dengan saksama, ada nama suami saya di surat itu. Rupanya, bapak Plt Kadis Dibudpora Bintuni melakukan pemindahan saya karena masalah internal dengan suami saya," kata Natalia dikutip dari unggahannya, Senin.

Natalia yang telah mengabdi sebagai guru honorer selama 12 tahun itu heran dengan mutasi tersebut.

Sebab, dirinya aktif mengajar secara daring dan bertemu langsung dengan siswa selama pandemi Covid-19.


Ia juga menjadi guru pendamping untuk melatih siswa dalam lomba tingkat nasional mewakili Papua Barat.

"Bolehkah saya bertanya, apakah sebagai guru saya tak cukup punya dedikasi di kabupaten ini?" kata Natalia.

Menurut Natalia, kinerja dirinya dan suaminya tak berhubungan sama sekali. Ia bakal memahami jika mutasi itu dilakukan karena kinerjanya sebagai guru.

"Namun jika karena hal yang saya tidak tahu, apakah itu masuk akal? Bahkan saya mendapat kabar ada upaya penahanan gaji saya sebagai guru honorer," kata Natalia.

Tanggapan Plt Kadis Dikbudpora

Plt Kadis Dikbudpora Bintuni Daniel Dudung membenarkan rencana mutasi tenaga guru honorer itu. Ia juga mengonfirmasi rencana mutasi itu karena kendaraan dinas yang belum dikembalikan suami Natalia, Robert Parantean.

"Disposisi rencana pemindahan guru honorer itu ada dan ini dikeluarkan terkait kendaraan dinas yang digunakan oleh Suaminya, Robert Prantean," kata Daniel saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin.

Daniel menjelaskan, Robert sebelumnya menjabat sebagai Kasubag Perencanaan di Dinas Dikbudpora Bintuni. Ia memegang kendaraan jenis double cabin dengan nomor polisi DS 52 TB.

Kini, Robert bertugas di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. Namun, Robert belum mengembalikan mobil dinas itu.

Padahal, Daniel telah menyurati Robert perihal mobil dinas tersebut. Tetapi, surat itu diabaikan.

Oleh sebab itu, Daniel membuat disposisi rencana mutasi terhadap istri Robert yang bekerja sebagai guru honorer di Teluk Bintuni.

"Jadi soal mutasi itu baru rencana, belum ditandatangani kasubag kepegawai, juga belum konsep," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/07/11350961/guru-honorer-terancam-mutasi-karena-masalah-suaminya-pgri-dia-berdedikasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke