Salin Artikel

Cerita Sulis Guru Asal Jember Jadi Pembicara di Hari Guru Sedunia 2020, Berawal dari Ajarkan Pancasila

Karena pandemi, acara yang diselenggarakan UNESCO itu digelar secara virtual.

Sulis sudah 22 tahun mengajar dan ia sekarang tercatat sebagai guru matematika di SMAN Balung, Jember.

Keterlibatan Sulis di Hari Guru Intenasional berawal saat ia memjadi pembicara dalam webinar yang digelar oleh Yayasan Cahaya Guru.

Di webiner yang digelar untuk memperingati Hari Pancasila pada 1 Juni 2020lalu, ia menjadi pembicara bersama bersama mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIB) Yudi Latif.

“Mereka cari narasumber guru yang mempraktikkan pembelajaran nilai-nilai Pancasila di sekolah,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/10/2020).

“Ternyata saya yang terpilih, padahal semua negara juga ikut mendaftar,” kata dia.

Sebelum pidato yang dilakukan pada Senin (5/10/2020) pukul 18.00 WIB, Sulis telah menyiapkan tema.

Salah satunya adalah penerapan belajar daring saat pandemi serta penanaman kebaikan melalui kebiasaan.

Termasuk bagaimana mengadovaksi korban kekerasan. Ia memilih tema tersebut karena kekerasan terhadap anak selama pandemi meninggkat.

“Juga termasuk mengadvokasi saluran bantuan bagi korban kekerasan seksual," jelas dia.

Ia memberikan tugas kepada muridnya selama empat minggu untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila.

Di minggu pertama, Sulis meminta muridnya untuk makan teratur, istirahat cukup, tidak memakai narkoba, dan membahagiakan diri sendiri.

Hal itu penting agar siswa terbiasa berbuat baik pada dirinya sendiri sebelum berbuat baik pada orang lain.

Setelah sepekan berjalan, Sulis kembali memberikan tugas. Di minggu kedua, para siswa diminta untuk berbuat baik pada keluarga.

Sulis mencontohkan kegiatan seperti membantu orangtua memasak, mencuci piring, menyapu, menyiram tanaman, berterimakasih pada orangtua, atau menjaga adik.

Sedangkan di minggu ketiga, pelajar diminta berbuat baik kepada orang yang dikenal, seperti guru, teman, dan tetangga.

Penerapannya seperti meminjamkan buku, memberi kue, dan lainnya.

Pada minggu ke empat, para pelajar diminta berbuat baik kepada orang yang tidak dikenal, tanpa memedulikan suku, ras, ekonomi, status sosial dan lainnya.

Hal itu bisa dilakukan dengan membantu orangtua menyeberang jalan, membantu seseorang yang kesulitan saat parkir kendaraan, dan lainnya.

“Setiap selesai latihan itu, mereka saling bercerita satu sama lain,” terang Sulis.

Dengan latihan selama empat pekan, Sulis berharap muridnya memiliki karakter yang baik secara spontan.

Ia menilai selama ini banyak siswa yang lebih peduli dengan ponselnya dibandingkan lingkungan sekitar.

“Dari situ saya berpikir ingin merubah keadaan,” ucap dia.

Sementara itu Kepala Dinas Cabang Pendidikan Wilayah Jember Mahrus Syamsul mengaresiasi prestasi yang diraih guru SMAN Balung tersebut.

“Dia guru yang memiliki ide kreatif di sekolah di tengah pandemi Covid-19,” ujar dia.

Dia berharap keterlibatan Sri Sulistyani di forum tersebut bisa menjadi inspirasi bagi guru yang lain untuk menerapkan kebaikan pada siswanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi | Editor: Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2020/10/06/11180031/cerita-sulis-guru-asal-jember-jadi-pembicara-di-hari-guru-sedunia-2020

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke