Salin Artikel

Api Abadi Mrapen Diupayakan Kembali Menyala, Seperti Apa?

Solusi untuk menyelamatkan situs sumber api legendaris tersebut juga terus diupayakan.

"Kami sedang merancang agar nyala api abadi mrapen kembali hidup," kata Handoko Teguh Wibowo, Ahli Geologi yang digandeng ESDM Provinsi Jateng untuk observasi dan mitigasi serta solusi mensoal padamnya Api Abadi Mrapen saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/10/2020).

Rencananya, kata Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Jatim ini, pada pekan ini beberapa ahli geologi yang berkoordinasi dengan ESDM Provinsi Jateng akan merealisasikan "rekayasa engineering" untuk pemulihan atau menghidupkan kembali Api Abadi Mrapen.

Salah satunya, terang dia, dengan memanfaatkan suplai gas dari pengeboran sumur yang berjarak sekitar 150 meter dari Api Abadi Mrapen.

Sebagai catatan, pengeboran untuk mencari sumber air yang digagas toko waralaba pada 12 September tersebut justru memicu semburan air bercampur gas setinggi 25 meter.

Pengeboran sedalam 30 meter tersebut pun akhirnya dihentikan.

"Ide yang saya usulkan yaitu sumur yang menyemburkan air bercampur gas dialirkan ke alat separator pemisah gas dan air. Kemudian gas yang termurnikan kita alirkan ke lokasi Api Abadi Mrapen, sedangkan airnya setelah kita olah kemudian kita buang ke saluran air. Dialirkan menggunakan pipa," terang Dosen di Jurusan Teknik Geologi dan Pertambangan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ini.

Jebolan Oregon State University ini menambahkan, pemanfaatan suplai gas dari sumur bor di belakang toko waralaba tersebut terhitung efisien dan praktis.

Sehingga, para ahli geologi tak harus lagi bekerja ekstra dengan mulai mengidentifikasi hingga mengebor lokasi titik kantong gas alam lainnya untuk disuplai ke Api Abadi Mrapen.

"Bisa juga melakukan pengeboran di lokasi yang paling terdekat dengan titik Api Abadi Mrapen. Namun, ada kemungkinan juga tidak ditemukan sumber gas alam. Kalau memanfaatkan sumber gas yang sudah keluar berfungsi juga untuk penanganan bahaya yang ditimbulkan karena gas yang keluar," sebut Handoko.

Api Abadi Mrapen merupakan destinasi wisata unik. Sumber api biru yang melegenda itu  kerap dijadikan rujukan sumber api obor beberapa agenda nasional dan internasional.

Mulai dari pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963, dengan jumlah peserta 2.700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.

Lalu ada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI 23 Agustus 1996.

Setiap tahun, Api Abadi Mrapen juga digunakan untuk menyalakan obor upacara Hari Raya Waisak bagi umat Buddha.

Sunan Kalijaga

Menilik cerita sejarah yang berkembang secara turun-temurun di masyarakat setempat, keberadaan Api abadi Mrapen terkait dengan sejarah masa akhir Kerajaan Majapahit yang ditaklukkan Kesultanan Demak Bintoro pada 1500-1518.

Konon Api Abadi Mrapen muncul setelah Sunan Kalijaga mencari sumber air untuk prajuritnya dengan menancapkan tongkatnya ke tanah.

Namun lubang dari bekas tongkat itu tak lama menyemburkan api yang saat ini dipercaya merupakan titik awal munculnya sumber Api Abadi Mrapen.

Lalu tancapan tongkat Sunan Kalijaga kedua kalinya di tempat lain mengeluarkan semburan air yang bersih dan bening.

Air tersebut dimanfaatkan rombongan prajurit untuk minum.

Sumber mata air itulah yang saat ini berada tidak jauh dari titik api abadi Mrapen, memiliki diameter tiga meter dan kedalaman sekitar dua meter yang diberi nama Sendang Dudo.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/05/19290951/api-abadi-mrapen-diupayakan-kembali-menyala-seperti-apa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke