Salin Artikel

Sejumlah Hotel di Jabar Menolak Jadi Tempat Isolasi, Ini Alasannya

Pihak pengelola hotel yang tadinya sepakat, belakangan mengundurkan diri karena berbagai alasan.

"Dari 21 ada 9 yang mundur," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/10/2020).

Beberapa pengelola hotel menyebut bahwa hotelnya tak lagi berfungsi.

Kemudian, yang lain mengatakan, hotel berdekatan dengan lingkungan masyarakat dan tempat keramaian seperti mal yang dikhawatirkan berdampak pada masyarakat di sekitarnya.

Ada juga yang mundur karena telah menerima pesanan lain di bulan berikutnya.

"Ada hotel yang sudah menerima order bulan September untuk perkawinan, jadi mereka memilih mundur daripada enggak jelas. Ada juga dampaknya untuk pemulihan nama hotel, karena takut disebut mantan hotel bekas Covid," kata Herman.

Sementara itu, 12 hotel lainnya bersedia dan siap untuk dijadikan fasilitas isolasi mandiri bagi pasien Covid-19.

"Kalau yang enggak ada masalah, masih tetap jalan terus," ucap Herman.

Namun hingga saat ini pihaknya belum mengetahui kapan hotel-hotel ini akan digunakan menjadi fasilitas isolasi mandiri.

Pasalnya, sampai saat ini hotel-hotel itu belum mendapatkan kepastian dari pemerintah.

"Kita juga digantung, tidak tahu kapan. Katanya tiga bulan dari sekarang, rencana Oktober sampai Desember. Sekarang sudah tanggal tua, Oktober, tapi belum ada seleksi, kan harus memenuhi persyaratan," kata Herman.

Sementara itu, menurut Herman, okupansi hotel saat ini dalam kondisi turun. Hal tersebut merupakan dampak dari pandemi Covid-19.


Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan siap membantu pemerintah pusat dalam menyiapkan hotel untuk fasilitas isolasi mandiri bagi pasien Covid-19.

Berdasarkan data terbaru, jumlah ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 se-Jabar mencapai 4.094 dari total 322 rumah sakit yang melayani pasien Covid-19.

Saat ini, keterisiannya baru 44,33 persen pada pekan lalu.

Namun, tingkat ruang isolasi di rumah sakit wilayah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek) mulai penuh, seiring terus meningkatnya jumlah kasus

Untuk di Kota Depok, keterisian ruang isolasi di rumah sakit mencapai 73,08 persen.

Kota Bekasi 67,60 persen; dan Kabupaten Bekasi 55,60 persen.

Kemudian di Kabupaten Bogor keterisian ruang isolasi di rumah sakit mencapai 52,21 persen.

Kemudian, di Kota Bogor 49,83 persen.

Sedangkan, di Kota Bandung baru terisi 31,52 persen.

Tak hanya mengandalkan rumah sakit, di Jabar terdapat sekitar 998 tempat tidur di pusat isolasi non-rumah sakit kabupaten/kota.

Kemudian ada sekitar 190 tempat tidur di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jabar.

Kapasitas BPSDM Jabar bisa menampung 600 tempat tidur.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/02/19471681/sejumlah-hotel-di-jabar-menolak-jadi-tempat-isolasi-ini-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke