Seorang Dokter Meninggal karena Covid-19, Diduga Terpapar dari Pasien di IGD

DE, yang bertugas di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Koesma Tuban meninggal pada Kamis (1/10/2020) dini hari.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tuban, Endah Nurul Komariyati mengatakan, almarhum DE sempat mendapatkan perawatan intensif selama empat hari di ruang isolasi RSUD dr Koesma, Tuban.

"Benar, beliau positif Covid-19, hasil swab-nya sudah dirilis dan keluar kemarin malam," kata Endah Nurul Komariyati, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/10/2020).

Sementara itu, Direktur RSUD dr Koesma Tuban dr Syaiful Hadi menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya salah satu dokter terbaik di rumah sakit itu.

Almarhum DE, diperkirakan tertular setelah kontak erat dengan pasien Covid-19 yang dirawat di IGD RSUD Koesma Tuban.

Sebab, DE setiap hari bertugas menerima pasien yang masuk ruang IGD, sekaligus salah satu dokter tim tracing Covid-19 RSUD dr Koesma, Tuban.

"Almarhum sebelumnya menangani pasien di IGD, lalu dirujuk ke Surabaya dan ternyata pasien tersebut positif Covid-19," kata dr Syaiful Hadi, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/10/2020).

Setelah menangani pasien itu, kondisi kesehatan DE menurun. Ia mengalami gejala serupa pasien Covid-19. DE kemudian dirawat intensif di ruang isolasi.

Sejumlah tenaga medis karantina mandiri

Akibat dokter yang meninggal tersebut, sejumlah tenaga medis yang bertugas di ruang IGD diliburkan untuk menjalani karantina.

Meski begitu, pelayanan kesehatan di IGD RSUD dr Koesma tetap berjalan seperti biasa.

"Untuk tenaga medis di ruang IGD, saat ini digantikan tenaga medis yang sebelumnya tugas di ruang lainnya, ini demi mengutamakan pelayanan masyarakat," terangnya.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tuban, sebanyak 43 orang tenaga medis terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebanyak empat orang yang terdiri dari dua tenaga medis dan dua paramedis dinyatakan meninggal.