Salin Artikel

Perjalanan Bupati Berau Terkonfirmasi dari Positif Covid-19 hingga Meninggal Dunia

Laki-laki usia 52 tahun ini menghembuskan napas terakhir pada Selasa (22/9/2020) sekitar 16.45 Wita.

Sebelum dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat, Muharram sempat menemani kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo ke Maratua, Berau.

Edhy berkunjung ke Berau pada, Selasa (1/9/2020), untuk melepasliarkan 300 ekor tukik ke perairan pantai Green Nirvana Resort Maratua.

Muharram turut menemani Edhy dalam kunjungan tersebut.

Dikutip dari website resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kunjungan Edhy tersebut merupakan yang pertama kali di Berau setelah dilantik jadi menteri.

Selain Menteri Edhy, turut mendampingi dalam kunjungan tersebut Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Aryo Hanggono dan Ketua Yayasan Penyu Indonesia, Bayu Sandi.

Selama kunjungan ke Pulau Maratua, Berau, Edhy didampingi oleh Muharram dan sejumlah pejabat eselon I KKP lainnya.

Sebelum berkunjung ke Maratua, Edhy telah melawat ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan Ambon, Maluku.


Menteri Eddy Dikabarkan Positif Covid-19

Tiga hari setelah kunjungan tersebut Menteri Edhy dikabarkan positif Covid-19 setelah kembali ke Jakarta.

Sejumlah media nasional ramai memberitakan Edhy terserang Covid-19.

Lima hari setelah kabar Edhy terjangkit virus corona merebak, pada Rabu (9/9/2020) Muharram dinyatakan positif Covid-19.

Hasil tersebut terungkap setelah Muharram melakukan cek kesehatan sebagai syarat maju Pilkada 2020 di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

Direktur RSUD Kanujoso, Eddy Iskandar mengatakan dari dua bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Berau yang melakukan tes kesehatan di RSUD Kanujoso hanya Muharram yang positif Covid-19.

“Saat itu kami tanya aktivitas terakhir beliau. Beliau menyampaikan pernah kontak erat dengan tamu dari Jakarta,” kata Eddy kepada Kompas.com.

Menurut penuturan Muharram kepada tim medis di RSUD Kanujoso, lanjut Eddy, mereka bertemu di Pulau Maratua.

“Beliau enggak sebut nama. Hanya bilang terima tamu dari Jakarta ketemu di Pulau Maratua,” kata dia.

Selain didiagnosis positif Covid-19, hasil pemeriksaan kesehatan tim medis menyebut Muharram juga mengalami hipertensi dan kencing manis.

“Jadi bisa jadi merembet ke jantung karena hipertensi,” kata Eddy.

Sejak itu, kata Eddy, Muharram mengalami flu dan sedikit demam.

Muharram meminta agar dirinya menjalani perawatan di Rumah Sakit Pertamina hingga meninggal hari ini.


Wakil Bupati Benarkan Muharram Dampingi Menteri KKP

Wakil Bupati Berau Agus Tantomo membenarkan Muharram mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo saat berkunjung ke Berau.

“Iya beliau (Muharram) yang menemani,” ungkap dia.

Meski demikian, Agus tak ingin berspekulasi sumber virus yang menjangkit Muharram.

Umumkan Diri Terkonfirmasi Positif Covid-19 Melalui Rekaman Video,

Setelah dinyatakan positif Covid-19 Muharram sendiri mengumumkan dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 melalui rekaman video pada Rabu (9/9/2020) malam.

Muharram menyebut, dirinya positif Covid-19 karena kelalaiannya saat berinteraksi dengan seseorang.

Dia tidak menyebut identitas seseorang yang dimaksud. Hanya saja, Muharram meminta maaf.

“Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Berau atas kejadian ini. Saat beberapa waktu lalu saya berinteraksi dengan seseorang. Sehingga terjadilah seperti ini,” ungkap Muharram melalui video itu.

Muharram meminta kepada masyarakat Berau terkhusus para ASN yang pernah berinteraksi dengannya agar segera memeriksakan diri untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Muharram juga menyebut dirinya tidak mengalami gejala sakit berat. Hanya mengalami sakit kepala dan flu.


Punya Penyakit Penyerta

Muharram meninggal dunia diduga karena gagal napas saat sedang mendapat perawatan di ruang ICU RS Pertamina, Balikpapan.

Muharram menutup usia masih berstatus positif Covid-19.

“Beliau meninggal gagal nafas karena Covid-19,” ungkap Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo.

Menurut Agus, Muharram punya riwayat penyakit jantung.

Selama dirawat di RS Pertamina, Balikpapan, yang bersangkutan juga didiagnosis terserang diabetes.

“Tapi penyebab utamanya Covid-19,” tutur Agus.

Sesaat setelah Muharram tutup usia, Dinas Kesehatan Berau mengeluarkan keterangan resmi tertulis.

Keterangan pers tersebut menyebut Muharram selama menjalani perawatan kondisi Muharram naik turun.

Kondisinya memburuk pernah dialami pada 13 September 2020.

Kemudian sempat membaik, tapi kembali memburuk hari ini hingga hingga gagal nafas dan meninggal dunia.

Tim medis di RS Pertamina sudah berusaha maksimal, tapi pneumonia berat yang disebabkan karena Covid-19 telah menyerang keseluruhan paru disertai dengan komorbid.

Meninggalnya Muharram merupakan kasus kematian ketiga karena Covid-19 di Kabupaten Berau.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/22/21153451/perjalanan-bupati-berau-terkonfirmasi-dari-positif-covid-19-hingga-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke