Salin Artikel

Ospek Online, Maba Dibentak dan Ikat Pinggang Harus Terlihat

Terekam mahasiswi baru (maba) sedang ditanyai tiga orang yang diduga panitia ospek.

Salah satu dari mereka menanyakan apakah mahasiswa baru tersebut memakai ikat pinggang atau tidak.

"Ikat pinggangmu mana?" ujar salah satu pria dalam video kepada mahasiswa baru tersebut.

"Ikat pinggang diperlihatkan," ujar pria lain.

"Enggak ada, kak," jawab mahasiswa baru tersebut.

Mengetahui jawaban itu, seorang perempuan diduga salah satu panitia ospek menanyakan apakah mahasiswa baru tersebut sudah membaca tata tertib Pengenalan Kehidupan Kampus untuk Mahasiswa Baru (PKKMB) Unesa atau belum.

Di video tersebut terlihat tiga orang yang diduga panitia ospek bertanya dengan sikap ketus dan galak.

Tak hanya di  tekanan media sosial, tapi juga di nomor ponsel pribadi sang mahasiswi..

"Mereka mengalami tekanan yang luar biasa hebat di media sosial maupun langsung di nomor pribadi sehingga kami ambil langkah cepat untuk memberikan layanan terapi kognitif yang biasa diberikan untuk penderita tekanan mental," kata Vinda saat dikonfirmasi, Selasa (15/9/2020).

Vinda mengatakan, layanan konseling ditangani langsung oleh Tim Crisis Center dari program studi psikologi.

Terapi mulai dilaksanakan langsung di hari Senin secara daring atapun tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Kami ingin memastikan bahwa anak-anak terdampingi dan terjaga mentalnya. Saat ini Unesa sudah memasuki masa perkuliahan semester gasal sehingga kami berupaya agar mereka tidak drop dan tetap semangat menjalani perkuliahan dengan baik," ujar Vinda.

"Kami menyayangkan kejadian tersebut, namun juga mengakui adanya kesalahan dalam koordinasi pelaksanaan PKKMB pada salah satu fakultas di Unesa," ujar Nurhasan seperti dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (15/9/2020).

Ia juga mengatakan pihaknya bersama bersama pimpinan kemahasiswaan dari fakultas terkait telah mengevaluasi kegiatan tersebut.

"Unesa mendukung pelaksanaan PKKMB guna menambah wawasan terkait dunia kampus untuk mahasiswa baru agar cepat beradaptasi dalam menyukseskan pembelajaran di lingkup Pendidikan Tinggi tanpa adanya aksi kekerasan apa pun," kata dia.

"Diharapkan kejadian ini menjadi masukan untuk perbaikan daalm pengelolaan kegiatan kemahasiswaan ke depan," katanya lagi.

Perwakilan Unesa yang datang adalah pimpinan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa, dosen pembimbing kemahasiswaan, dan panitia PKKMB dari BEM FIP.

Menurut Vinda kedatangan pihak universitas untuk meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Tadi panitia juga sudah meminta maaf kepada anaknya dan keluarga. Saya kira kejadian ini menjadi pukulan untuk kami semua. Kami berharap dengan suasana kekeluargaan ini semua saling menguatkan menghadapi tekanan yang dihadapi" ujar dia.

Vinda mengatakan keluarga mahasiswa baru tersebut menerima kunjungan Unesa dengan tangan terbuka dan berharap kejadian serupa tak terulang.

"Selain bagian dari konseling, pertemuan hari ini diharapkan dapat membangun silaturahim dan memberikan dukungan moral secara langsung sebagai satu keluarga," kata Vinda dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu.

Menurutnya, langkah ini diambil untuk memastikan mental para mahasiswa telah siap menghadapi perkuliahan yang sudah dimulai.

"Fokus kami saat ini selain menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan juga memastikan mental mereka tidak drop karena saat ini perkuliahan sudah berlangsung" kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ghinan Salman, Retia Kartika Dewi | Editor : David Oliver Purba, Dheri Agriesta, Sari Hardiyanto)

https://regional.kompas.com/read/2020/09/17/14400011/ospek-online-maba-dibentak-dan-ikat-pinggang-harus-terlihat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke