Salin Artikel

Cerita Pasutri Sukses Usaha Sewa Sepeda Saat Pandemi Covid-19, Untung Rp 5 Juta Per Bulan

MADIUN, KOMPAS.com - Sepinya order sewa kamera di tengah pandemi corona tak membuat pasangan suami istri muda Reni Sagita Ambar Rahayu (27) dan Aris Indra Setiawan (28) patah semangat.

Warga Jalan Ki Ageng Kebo, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, menangkap peluang makin banyaknya masyarakat yang bersepeda untuk meningkatkan imun di tengah pandemi Covid-19.

Tak ingin gulung tikar usaha lamanya terdampak pandemi, keduanya lalu membuka usaha sewa sepeda yang diberi nama Sewa Sepeda Madiun sejak enam bulan yang lalu.

"Usaha sewa atau rental kamera kami sepi karena terdampak pandemi Covid-19. Apalagi, banyak kegiatan tidak jalan akhirnya berdampak sewa kamera kami juga sepi," kata Reni, saat ditemui, Senin (31/8/2020).

Tak hanya itu, jasa fotografinya pun turun drastis 90 persen lantaran sepinya kegiatan hajatan di tengah pandemi corona.

Reni dan suaminya pun akhirnya mencoba menyewakan dua sepeda miliki sendiri. Sebab, pasutri itu kebetulan hobi bersepeda.

Usaha barunya itu berawal saat seorang temannya menanyakan apakah sepeda yang sering dia pakai disewakan atau tidak.

Berawal dari pertanyaan teman itu, munculah ide membuat usaha sewa sepeda.

Tak berapa lama kemudian, Reni membuat akun Sewa Sepeda Madiun di Instagram dan Facebook. Awalnya sepeda yang disewakan hanya dua saja.

Dua sepeda yang disewakan yakni milik suaminya, MTB merek Polygon dan sepeda lipat merek Element miliknya.


Tak disangka setelah dipromosikan di dua akun media sosial, mulai banyak yang memesan untuk menyewa.

Alumnus Universitas PGRI ini akhirnya membeli enam sepeda baru lantaran banyaknya warga yang ingin menyewa sepeda.

Uang yang digunakan untuk membeli sepeda merupakan hasil keuntungan dari sewa sepeda.

“Uang yang diputar untuk membeli sepeda merupakan murni uang dari hasil keuntungan persewaan sepeda,” ujar Reni.

Saat ini, total jumlahnya delapan sepeda yang dimiliki terdiri dua jenis MTB, lima sepeda lipat dan satu sepeda Minion.

Sebelum membeli enam sepeda baru, Reni sempat khawatir lantaran harga sepeda yang makin mahal.

Untuk itu dibutuhkan modal agak besar untuk membeli enam sepeda baru.

Namun, ia bersyukur banyaknya warga yang ingin bersepeda di tengah pandemi untuk meningkatkan imun menjadi berkah bagi usahanya.

Jasa sewa sepedanya pun tak pernah sepi dari konsumen setiap harinya.

“Alhamdulillah, kondisi Kota madiun yang lebih mempesona menjadikan banyak warga yang suka bersepeda untuk menikmati keindahannya," kata Reni.

Apalagi, di saat akhir pekan, delapan sepeda sewaannya ludes digunakan orang.


Untuk bisa menyewa sepeda sangat gampang, warga cukup meninggalkan identitas, berupa KTP atau SIM. Selanjutnya, calon penyewa diambil foto saat mengambil sepeda.

Harga sewa sepeda dibagi menjadi tiga jenis. Enam jam, 12 jam , dan 24 jam, dengan tarif sekitar Rp 25.000 hingga Rp 90.000, tergantung tipe dan merek sepeda.

Dari tiga tipe sepeda yang disewakan, sepeda lipat paling banyak peminatnya.

Tak hanya sewa sepeda, pasutri itu juga menyewakan helm sepeda, Rp 10.000 sehari.

Selain itu, Reni juga melayani sistem antar dengan biaya Rp 15.000 per sepeda khusus di dalam Kota Madiun.

Kewalahan di akhir pekan

Sementara itu, suami Reni, Aris mengatakan, bila akhir pekan tiba, delapan sepeda mereka semuanya disewa oleh orang.

Bahkan, para penyewa biasanya sudah memesan sekaligus membayar sewa tiga atau empat hari sebelum akhir pekan.

“Kami sampai kewalahan kalau akhir pekan. Ada yang mau sewa 15 sepeda, tapi kami hanya memiliki delapan sepeda yang disewakan,” kata Aris.

Dari hasil persewaan sepedanya, Aris bersama istrinya meraup untung hingga Rp 5 juta per bulan.

“Rata-rata Rp 5 juta per bulan. Tapi, kalau pas ramai-ramainya bisa lebih,” ujar Aris.

Biaya perawatan sepeda yang disewakan pun tergolong murah. Biaya perawatan akan muncul bila sepeda yang disewakan digunakan untuk berjalan ditrek pegunungan.


“Paling biaya reparasi berkisar Rp 10.000 sampai Rp 20.000 saja,” kata Aris.

Sementara untuk perawatan harian, sepeda yang habis disewa selalu dicuci dan lap bersih.

Ia menambahkan, pelanggannya kebanyakan orang-orang dari kalangan instansi.

Namun, ada juga beberapa warga dari luar Kota Madiun yang sengaja menyewa sepeda untuk berkeliling menikmati keindahan Kota Madiun sambil bersepeda dan berfoto ria.

Banyak orang yang menyewa sepeda hanya untuk kebutuhan foto yang diunggah di media sosial.

Sebab, saat itu ada seorang penyewa sepeda yang minta diantarkan di Jalan Pahlawan Kota Madiun.

“Ternyata di sana, sepeda itu hanya untuk foto-foto saja. Setelah itu langsung dikembalikan,” tutur Aris.

Bagi Aris, bisnis sewa sepeda di tengah pandemi masih terbuka lebar di mana pun berada. Apalagi tren bersepeda tidak pernah sepi sepanjang pandemi belum berakhir.

Untuk ke depannya , Aris akan menambah armada sepeda baru lagi bila program Wali Kota Madiun sepeda Madiun sudah jadi.

Ia optimis ketersediaan jalur sepeda wisata akan menambah banyak orang yang membutuhkan sepeda untuk keliling melihat keindahan Kota Madiun.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/01/11003921/cerita-pasutri-sukses-usaha-sewa-sepeda-saat-pandemi-covid-19-untung-rp-5

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke