Salin Artikel

Polisi Sebut Adik Ipar Edo Kondologit Tewas Dianiaya Tahanan, Luka Tembak karena Coba Kabur

Adapun GKR ditangkap atas dugaan kasus pencurian dan pembunuhan disertai pemerkosaan terhadap seorang nenek berusia 70 tahun.

Misbhacul mengatakan, tahanan berinisial C telah mengakui menganiaya GKR.

"Satu tersangka inisial C sudah mengakui perbuatannya. Usai menganiaya korban hingga tak sadarkan diri, tersangka sempat memanggil petugas piket jaga, "Pak...Pak, ada tahanan yang lemas'. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit sudah meninggal dunia,"ujar Misbhacul, Minggu.

Misbhacul menjelaskan, sebelum meninggal, GKR sempat diinterogasi polisi.

Saat itu GKR mengaku tidak bersalah atas pembunuhan dan pemerkosaan terhadap nenek 70 tahun.

"Yang bersangkutan sebelum meninggal kami sedang melakukan interogasi dan ia mengakui ada hubungan ipar dari Edo Kondologit. Sebelumnya, dia mengaku tidak bersalah dalam kasus pembunuhan yang disertai pemerkosaan itu," ujar Misbhacul.

Terkait luka tembak, Misbhacul mengatakan, saat dibawa ke mapolres, GKR mencoba melawan dan melarikan diri. Polisi kemudian menembak kaki GKR.

Sebelumnya, viral di media sosial video yang memperlihatkan Edo Kondologit marah-marah karena adik iparnya meninggal.

Dalam video itu Edo mengatakan bahwa keluarga akan menuntut keadilan atas kematian GKR.

Dia dan keluarga akan membuat laporan dan meminta Propam mengusut kasus tersebut.

"Kita menuntut keadilan, keluarga akan proses ini. Kita akan menuntut Propam, menuntut polda, polsek," ujar Edo. (Kontributor Sorong, Maichel)

https://regional.kompas.com/read/2020/08/31/08113151/polisi-sebut-adik-ipar-edo-kondologit-tewas-dianiaya-tahanan-luka-tembak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke