Salin Artikel

Angka Kehamilan di NTT Naik di Masa Pandemi Corona, Warga Diimbau Menunda Hamil

KUPANG, KOMPAS.com - Pihak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat angka kehamilan di wilayah itu mengalami kenaikan di masa pandemi corona.

Kepala BKKBN NTT, Marianus Mau Kuru, mengatakan, angka kenaikan kehamilan mencapai 8,46 persen.

"Kenaikan angka kehamilan ini diakibatkan karena tak ada aktivitas dan selalu di rumah saja," ungkap Marianus, usai membawakan materi pada kegiatan rapat Telaah Program Tingkat Provinsi NTT Tahun 2020, di sebuah hotel, Kamis (27/8/2020).

Karena banyak aktivitas warga di rumah, lanjut Marianus, yang memicu kehamilan sangat tinggi.

"Sehingga tugas kami adalah mencatat semua mereka yang hamil mulai dari nama, alamat dan nomor HP agar bisa dikonseling pasca kehamilan," kata Marianus.

Marianus menuturkan, jumlah ibu hamil tahun 2018 tercatat sebanyak 136.167 orang.

Sedangkan Tahun 2019 tercatat sebanyak 142.596, naik 4.629 orang atau 4,72 persen.

"Khusus tahun 2020 dari bulan Januari hingga Juli tercatat sebanyak 154.663 orang atau naik 12.067 orang atau 8,46 persen," kata Marianus.


Marianus pun mengimbau kepada masyarakat di NTT, agar menahan kehamilan karena banyak risiko yang akan dihadapi.

Misalnya, daya tahan tubuh akan mengalami penurunan dan mudah terpapar corona.

Selain itu, ketika terpapar Covid-19 maka akan terjadi gangguan sehingga berdampak pada keguguran, pendarahan dan juga aborsi serta bisa mengalami kecatatan fisik.

"Bayangkan kesehatan anaknya jika dia mengonsumsi ASI dari ibunya yang terdampak Covid-19, hal yang paling berbahaya bisa mengalami kematian," kata dia.

Pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dampak dan bahaya jika hamil di masa pandemi ini.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/27/19371651/angka-kehamilan-di-ntt-naik-di-masa-pandemi-corona-warga-diimbau-menunda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke