Salin Artikel

Kisah Pilu 3 Bocah di Ngada, Hidup di Tengah Kebun Tanpa Orangtua

KOMPAS.com - Kisah pilu dialami tiga bocah bersaudara di Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT.

Pasalnya, ketiga bocah yang diketahui bernama Kris (9), Yoan (7), dan Erto (4) itu tinggal di sebuah pondok tengah kebun tanpa orangtua.

Pemerhati sosial Ngada, Jeremias F Bhobo kepada Kompas.com mengatakan, ketiga bocah itu diketahui hidup di tengah kebun sudah selama tiga tahun terakhir.

Sebelumnya, mereka tinggal bersama neneknya di Kampung Woewali, Desa Were 1, Kecamatan Golewa.

Namun sejak orangtuanya pergi dan tak pulang ke rumah, mereka memilih untuk tinggal di pondok tengah kebun milik bapaknya tersebut.

Jeremias mengatakan, ayah ketiga bocah itu diketahui pergi merantau dan tak ada kabar.

Sedangkan sang ibu pergi meninggalkan mereka akibat gangguan jiwa.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Jeremias mengatakan, Kris anak tertua bekerja memetik kopi di kebun warga.

Upah yang didapat itu digunakan untuk menafkahi kedua adiknya.

"Sejak bapak dan mama mereka meninggalkan mereka, si Kris yang umur 9 tahun jadi tulang punggung mereka," ungkap Jeremias melalui sambungan telepon, Selasa (25/8/2020).

Karena tidak ada listrik, selama tinggal di pondok itu mereka hanya mengandalkan lampu pelita saat malam hari.

Selain itu, sejak tidak ada orangtuanya itu mereka juga putus sekolah karena tidak ada yang membiayai.


Meski demikian, keinginan untuk dapat mengenyam pendidikan seperti anak lainnya itu masih menjadi harapannya sampai saat ini.

"Saat saya tanya, apakah ada kemauan mau lanjut sekolah, mereka bilang pasti mau asalkan ada yang membiayai," ungkap Jeremias.

Terkait dengan kondisi memprihatinkan ketiga bocah tersebut, ia berharap ada uluran tangan dan kepedulian dari pemerintah daerah setempat.

Sementara itu, Kabag Humas Ngada, Marthinus P Langa saat dikonfirmasi baru mengetahui informasi tersebut.

Ia berjanji akan menindaklanjuti informasi itu agar mereka mendapat perhatian dari pemerintah.

"Saya informasikan ini ke Camat Golewa untuk telusuri mereka agar bisa informasikan ke Bupati dan Dinas Sosial. Terima kasih sudah beri informasi ini ke pemerintah," kata Marthinus kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Selasa malam.

Penulis : Kontributor Maumere, Nansianus Taris | Editor : Robertus Belarminus

https://regional.kompas.com/read/2020/08/27/14192081/kisah-pilu-3-bocah-di-ngada-hidup-di-tengah-kebun-tanpa-orangtua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke