Salin Artikel

Warga yang Buka Paksa Peti Jenazah Covid-19 Minta Maaf dan Akui Salah

"Ada 6 warga yang kita amankan. Mereka awalnya tidak percaya terhadap hasil swab almarhum YS," kata Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/8/2020).

Setelah petugas memperlihatkan hasil tes resmi yang dikeluarkan Laboratorium Universitas Andalas, akhirnya mereka percaya dan mengakui kesalahannya.

"Mereka akhirnya percaya setelah melihat hasil tes almarhum. Mereka mengakui kesalahan dan sudah meminta maaf," kata Dony.

Bahkan, menurut Dony, empat di antara warga tersebut sudah menjalani tes swab yang dilakukan petugas kesehatan.

Peristiwa ini berawal dari ketidakpercayaan keluarga bahwa YS positif corona. Sebab, pihak keluarga merasa tidak ada keterangan tertulis dari pihak yang berwenang.

Lalu, pihak keluarga berinisiatif untuk memandikan, menyalatkan dan memakamkan, sehingga peti jenazah dibuka.

Sebelumnya diberitakan, peti jenazah seorang warga yang meninggal akibat positif Covid-19 dibuka paksa masyarakat.

Jenazah dikeluarkan dari peti, kemudian bungkusan dibuka, dimandikan dan selanjutnya dishalatkan.

Sejumlah petugas medis yang membawa jenazah diusir warga.

Bahkan, Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan juga diusir.


Peristiwa ini terjadi pada Senin (24/8/2020), saat jenazah dibawa dari RSAM Bukittinggi menuju rumah duka di Padang Parit Panjang, Kenagarian atau Desa Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota.

Ferizal Ridwan mengatakan, warga yang hadir dalam insiden buka paksa peti jenazah itu ada ratusan orang.

Ironisnya, mereka terdiri dari mulai anak-anak hingga orangtua. Mayoritas tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak.

"Ada ratusan. Berdesakan dan mayoritas tidak pakai masker, dari anak-anak hingga orangtua," kata Ferizal Ridwan saat dihubungi, Selasa (25/8/2020).

Ferizal sangat menyayangkan hal tersebut, karena bisa menyebarkan virus corona tersebut.

Pihaknya akan melakukan tracing kepada seluruh warga yang hadir dalam insiden tersebut.

"Kita akan lakukan tracing, akan banyak yang dites swab," kata Ferizal.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/26/21495341/warga-yang-buka-paksa-peti-jenazah-covid-19-minta-maaf-dan-akui-salah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke