Salin Artikel

Fakta Sepasang Kekasih Lompat ke Sungai Musi hingga Tewas, Halangi Bunuh Diri hingga Ditemukan Saling Rangkul

Ketika dilakukan penyelidikan, sepasang kekasih tersebut bernama Agung Muhammad Tegar (18) dan M (17) yang masih duduk di bangku kelas 12 SMA Palembang. 

Keduanya ditemukan tewas setelah dicari oleh tim SAR gabungan. 

Warga sempat berupaya menolong

Informasi yang dihimpun, Tegar dan M awalnya sedang duduk berdua di sekitar Dermaga 10 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) 1 Palembang, pada Minggu (23/8/2020) siang. 

Namun, secara tiba-tiba pasangan kekasih ini langsung melompat ke sungai hingga membuat para pengemudi speedboat di sekitar lokasi menjadi terkejut. 

Warga yang melihat kejadian itu sempat berupaya menolong kedua korban. Namun, tubuh muda-mudi itu tenggelam dan hanyut terbawa sungai. 

Kepala Kantor Basarnas Palembang Herry Marantika mengatakan, pihaknya belum mengetahui motif mereka nekat lompat ke Sungai Musi.  

"Kita sekarang fokus pencarian kedua korban. Pencarian dititik beratkan di lokasi sekitar tempat mereka terjun ke sungai," kata Herry melalui pesan singkat.  

Menurut Herry, pencarian mengalami kesulitan karena kondisi air yang keruh.

M ternyata halangi Tegar untuk bunuh diri

Muhammad David (37), paman korban mengatakan, sebelum kejadian itu, ia menduga M dan Tegar sempat terjadi selisih paham hingga terjadi keributan. 

M pun mendatangi Tegar di kawasan Dermaga 10 Ulu untuk menyelesaikan masalah mereka. 

Namun, Tegar mendadak melompat ke Sungai Musi dan coba dihalangai oleh M.

Nahas, keduanya pun ternyata langsung tenggelam terbawa arus Sungai Musi hingga akhirnya ditemukan tewas. 

"Ada warga yang mendengar Tegar ini mau bunuh diri. Keponakan saya ini bermaksud hendak menolong agar Tegar itu tidak bunuh diri, namun ikut terdorong," kata David saat berada di rumah duka. 

M dan Tegar, menurut David, telah berpacaran sejak satu tahun lalu. Pihak keluarga pun tak menghalangi hubungan mereka, meskipun Tegar bekerja sebagai kuli panggul di kawasan pasar 16 Ilir Palembang. 

"Keponakan saya ini juga jualan minuman ringan di Pasar 16 Ilir bersama ibunya. Semenjak Covid-19, M membantu ibunya karena sekolah masih libur," ujarnya. 

Saat dievakuasi tangan kedua korban saling rangkul 

Tim SAR gabungan berhasil menemukan Tegar (18) dan M (17) dalam kondisi tewas sekitar pukul 23.35 WIB di kawasan Dermaga 10 tempat keduanya melompat. 

Kepala Basarnas Sumatera Selatan Hery Marantika mengatakan, mereka sebelumnya menemukan jenazah Tegar yang sudah mengapung ke atas Sungai Musi. 

Beberapa menit kemudian, tim gabungan juga melihat tubuh M.

"Kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dan jenazahnya kami serahkan langsung ke pihak keluarga untuk dimakamkan," kata Herry lewat pesan singkat.  

Muhammad David (37), paman korban mengatakan, saat evakuasi berlangsung, kondisi tangan M maupun Tegar terlihat saling merangkul.

"Kemungkinan mereka saling berpelukan saat terjatuh ke sungai. Tangan keponakan saya juga terlihat masih kondisi merangkul saat dievakuasi," kata David di kediaman rumah duka. 

David menjelaskan, keluarga tak memiliki firasat apa pun sebelum M dan Tegar dikabarkan hilang di Sungai Musi. 

Sebab, M saat itu hanya pamit untuk pergi sebentar.

"Makanya ibunya syok, karena M ini suka membantu jualan minuman ringan di pasar. Dia juga anak tunggal," ujarnya. 

Siswa yang rajin

Wakil Kepala SMA Srijaya Negara Palembang, Susanti mengatakan, M dikenal sebagai siswa yang rajin dan tak pernah berulah. 

Pihak sekolah serta teman M pun terkejut bahwa ia ditemukan tewas di Sungai Musi. 

"M ini termasuk murid yang pintar, kami juga merasa kehilangan," ujarnya. 

Sementara itu, Risma Aulia (17), teman satu kelas M di sekolah mengatakan, korban adalah sosok yang periang dan rajin bekerja. 

Bahkan, M telah ikut membantu ibunya berjualan minuman sejak duduk di kelas 11 SMA. 

"Setelah pulang sekolah biasanya M langsung ke pasar untuk jualan membantu ibunya," ujar Risma. 

Risma bersama teman-temannya mendapatkan kabar M telah hilang melalui media sosial. 

Namun, M semasa hidup tak pernah bercerita soal hubungannya dengan Tegar. 

"Tidak pernah cerita kalau soal pacar. Kami juga tidak pernah lihat, karena Tegar itu kan biasa di pasar," jelasnya. 

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

https://regional.kompas.com/read/2020/08/25/07070071/fakta-sepasang-kekasih-lompat-ke-sungai-musi-hingga-tewas-halangi-bunuh-diri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke