Salin Artikel

Meski Serba Kekurangan, Nenek Lusia Setia Merawat Keponakannya yang 14 Tahun Dipasung

Selama itu pula, nenek Lusia Daghus (85) merawat keponakannya itu.

Lusia mengatakan, selama 14 tahun Paulus dipasung di kamar karena kerap meresahkan dan membuat onar warga sekitar.

Namun, pada 2017, pemerintah setempat membawa Paulus ke panti rehabilitasi di Renceng Mose.

Paulus kemudian dipulangkan karena dinilai kondisinya sudah stabil. Namun, belakangan pria ini kembali berulah hingga akhirnya dipasung oleh warga.

"Saya sudah tua dan tak bisa lagi urus diri sendiri. Tolong Bapak Uskup lepaskan balok di kaki keponakan yang masih dipasung karena derita gangguan jiwa. Uskup Keuskupan Ruteng bersama dengan rombongan mengunjungi keponakan saya di kamar. Waktu itu saya kaget dan terkejut dengan kunjungan Yang Mulia Bapak Uskup Ruteng yang tak pernah terbayang sebelumnya," ujar Lusia kepada Kompas.com yang mendampingi pendiri relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli ODGJ NTT, Pater Avent Saur, SVD bersama rombongan, Kamis, (13/8/2020).

Nenek Lusia bekerja mengolah kakao. Hidupnya juga bergantung dari anggota keluarganya.

Kehidupanya juga dibantu keponakan lainnya, Fransiska Jenau yang kini berdomisili di Nagekeo. Untuk sementara Fransiska tinggal bersama Lusia untuk merawat Paulus.

Meski hidupnya serba kekurangan, Lusia selalu berupaya memberi makan Paulus. 

Fransiska Jenau menambahkan, pada Mei lalu Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat sempat mengunjungi saudaranya didampingi Pastor Paroki Waeraba, Komisi Caritas Keuskupan Ruteng, serta tim Covid-19 Keuskupan Ruteng.

"Saya tidak tahu tindak lanjut dari kunjungan tersebut. Apakah hanya sekedar kunjungan saja?" tanyanya.


Kepala Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Timur, Wilhemus Deo mengatakan, Pemkab Manggarai Timur sudah menyiapkan anggaran agar penderita gangguan jiwa dirawat di Panti Renceng Mose Ruteng.

Tahun 2020, Dinas Sosial Manggarai Timur memiliki anggaran untuk membawa lima orang penderita dirawat di panti itu.

Sedangkan untuk Paulus, akan dimasukkan ke dalam anggaran 2021.

Dia mengatakan, anggaran di dinas sosial terbatas sehingga penderita gangguan jiwa akan ditangani secara bertahap.

"Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Timur sudah menjalin kerjasama dengan panti rehabilitasi Renceng Mose Ruteng," ujar Wilhemus saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu, (19/8/2020).

https://regional.kompas.com/read/2020/08/19/20025921/meski-serba-kekurangan-nenek-lusia-setia-merawat-keponakannya-yang-14-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke