Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Bendera Bulan Bintang Berkibar di Aceh | Mahasiswa S2 Dibunuh dalam Kondisi Hamil

Bendera itu berkibar setengah jam dan disaksikan ratusan warga yang hadir di halaman Masjid Agung Islamic Center Kota Lhokseumawe.

Sedangkan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, seorang mahasiswa S2 ditemukan tewas dalam kondisi leher terikat tali.

Rupanya mahasiswi tersebut dibunuh oleh kekasihnya sendiri.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com:

Peristiwa itu terjadi di halaman Masjid Agung Islamic Center Kota Lhokseumawe pada Sabtu (15/8/2020). Acara dihadiri ratusan warga.

Bendera tersebut berkibar selama setengah jam, yakni sekitar pukul 09.00 WIB hingga 09.30 WIB.

Kemudian bendera diturunkan setelah doa bersama

Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) wilayah Kuta Pase Lhokseumawe M Yasin Umar mengemukakan, pengibaran bendera itu adalah salah satu poin perjanjian antara GAM dan Republik Indonesia.

"Salah satu hal yang dinantikan adalah pengibaran bendera Bulan Bintang, hal lainnya soal tapal batas dan sebagainya," kata Yasir.

“Satu hal harus diingat, pengibaran bendera bukan hal ilegal. Ini sesuai Qanun (peraturan daerah) Nomor 3 Tahun 2013 yang telah disahkan oleh DPRA dan Gubernur Aceh,” terang dia kepada wartawan, Sabtu (15/8/2020).

Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto mengatakan, pihaknya sudah mengimbau masyarakat untuk tidak mengibarkan bendera Bulan Bintang karena belum disetujui pemerintah pusat.

“Kita tak mau terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti baku hantam, itu kan tidak baik juga nantinya. Kita sudah bernegosiasi, tetapi mereka tidak mau dan tetap mengibarkan,” kata dia.

2. Pengakuan relawan soal efek penyuntikan vaksin Covid-19

Seorang pengemudi ojek online bernama Fadly (32) menjadi relawan penyuntikan vaksin Covid-19 pada Selasa (11/8/2020).

Usai disuntik, Fadly merasakan efek samping yang tidak signifikan.

Ia hanya merasa mengantuk dan lapar.

"Pas pertama (disuntikkan) ngantuk banget, saya kira saya jarang tidur tapi ngantuknya enggak bisa ditahan," ujar dia.

"Pas bangun, enak ke badan dan nafsu makan tinggi," lanjut Fadly.

Fadly juga mengalami kenaikan suhu tubuh usai penyuntikan calon vaksin.

Namun, kenaikan masih dalam tahap kewajaran.

"Bukan demam sih, tapi agak panas badan. Tapi wajar, saya juga lihat kartu catatan harian kan ada tingkatannya. Kalau bahaya itu suhu badan di atas 39 derajat," tutur Fadly.

Setelah penyuntikan pertama pada Selasa (11/8/2020) lalu, Fadly akan kembali disuntik pada Senin (24/8/2020) mendatang.

Usai disuntik, kondisinya akan dipantau hingga enam bulan setelah penyuntikan.

"Total penyuntikan ada dua kali. Nanti ada lima tahapan pemantauan, tahapan terakhir pemeriksaan enam bulan mendatang," tutur Fadly.

Rupanya saat meninggal, korban dalam kondisi hamil.

Kekasih korban R, mencekiknya kemudian menggantungnya seperti seolah bunuh diri.

"Saat itulah terjadi adu mulut antara tersangka dan korban. Korban sempat mengancam hendak bunuh diri menggunakan sebilah pisau dan mengancam akan memberi tahu orangtua pelaku bahwa korban hamil. Tersangka berusaha menenangkan korban," kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto.

Korban dibunuh usai melarang pelaku pulang ke kampungnya di Janapria, Lombok Tengah.

Peristiwa itu terbongkar dan diketahui, usai polisi menemukan mayat seorang pria berinisial HD di pematang sawah, Kamis (13/8/2020).

"Berawal dari penemuan mayat seorang pria yang beralamat di sekitar TKP (tempat kejadian perkara), di mana dalam hal ini kami menemukan adanya unsur penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia berdasarkan luka pada bagian kepala," kata Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Ardy Yusuf.

Polisi lalu menangkap HY (59), seorang perempuan yang menjalin asmara terlarang dengan korban.

Keduanya bertemu di pematang sawah dan melakukan hubungan badan.

Tetapi HD kemudian mencekik HY. Tak terima, HY pun spontan memukul kepala HD menggunakan potongan kayu di sampingnya hingga tewas.

IN diketahui tinggal di bekas bangunan kantor imigrasi.

Ia kemudian diperkosa berkali-kali sampai hamil dan melahirkan. Mirisnya, aksi para pelaku dilakukan di depan VR.

"Dan perbuatan itu dilakukan dengan disaksikan anaknya, itu sangat mengerikan, sang anak kami tanya juga bercerita apa yang dilihatnya, ada banyak yang melakukan itu disaksikan si anak, ini menjadi bahan pemikiran kami," kata Sekretaris Dinas Sosial Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi, Selasa (4/8/2020).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Dendi Ramdhani, Masriadi, Abdul Haq | Editor: David Oliver Purba, Farid Assifa, Abba Gabrilin, Setyo Puji, Michael Hangga Wismabrata)

https://regional.kompas.com/read/2020/08/16/05110841/populer-nusantara-bendera-bulan-bintang-berkibar-di-aceh-mahasiswa-s2

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke