Salin Artikel

Tak Tahan Dengar Suami Merintih Kesakitan, Mulyani Datang ke RS Berbekal Uang Pinjaman

Berbekal uang pinjaman dari majikannya, ibu dua anak itu akhirnya memberanikan diri membawa suaminya ke rumah sakit.

Di RS Tentara Kota Pematangsiantar, kondisi Selamet begitu memprihatinkan. Tangan kanannya melepuh, bengkak dan kemerahan.

Sementara tubuhnya bergerak gerak seraya kedua bola matanya melotot.

Ditemui di RS Tentara Jalan Gunung Simanuk manuk, Timbang Galung, Siantar Barat, Jumat (14/8/2020), Mulyani menuturkan, puncak sakit yang dialami Suami itu sejak sepekan lalu.

"Saya sudah bingung, BPJS tiga tahun belum dibayar, kek manalah. Suami kerjanya tukang jahit di rumah. Saya pun kerjanya pembantu rumah tangga, jadi ini saya pinjam uang untuk bawa suami ke sini," ucap Mulyani ke Kompas.com, Jumat. 

Suami terjatuh dari tangga, saraf terganggu

Mulyani mengatakan, pada Tahun 2019 Selamet pernah mengalami musibah. Ia terjatuh dari tangga. Sejak peristiwa itu, menurut Mulyani, saraf Suaminya mulai terganggu.

Namun ia mengakui, Suaminya tidak pernah memeriksakan penyakit itu secara serius ke dokter.

Sebelum dirawat di Rs Tentara, Selamet Juliadi sempat dibawa berobat ke praktek dokter. Mulyani mengatakan, tangan kanan Selamet bengkak akibat penyumbatan pembuluh darah dan infeksi kulit.

"Baru seminggu ini baru timbul sakit kulitnya kayak melepuh kena bakar, tangan juga membengkak. Kami pun warga susah, gak tau lagi berbuat apa," ungkap Mulyani.


Bobot suami susut separuh, ke RS harus utang majikan

Mulyani mengaku nekat membawa suami ke rumah sakit berbekal uang pinjaman dan belas kasih dari majikannya. Berhubung kartu BPJS sudah tiga tahun tak terbayar.

"Suami saya terus mengerang kesakitan dan merasa panas di tubuhnya. Saya tak tahan, karena itulah saya beranikan diri untuk membawa nya ke Rumah sakit," ucapnya seraya mengatakan berat badan Selamet dari 70 Kg menjadi 40 Kg.

Selamet sebelumnya bekerja sebagai tukang jahit rumahan. Beban ekonomi membuat Mulyani gundah gulana menanggulangi pengobatan suaminya.

Berharap pemerintah aktifkan BPJS-nya

Saat ini, Mulyani hanya bisa berharap kepada pihak pemerintah, agar sudi kiranya dapat membantu mengaktifkan BPJS miliknya.

Sementara itu Fadli, anak Mulyani dan Selamet menuturkan, saat ini ayahnya sedang membutuhkan bantuan untuk biaya perobatan.

"Hari ini kami baru mengambil hasil scanning sarafnya. Jadi untuk kesimpulan apa penyakitnya kami belum tahu," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/14/21420801/tak-tahan-dengar-suami-merintih-kesakitan-mulyani-datang-ke-rs-berbekal-uang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke