Salin Artikel

Wali Kota Serang: Kalau Gurunya Takut Rapid Test, Gimana Muridnya?

Hal itu dilakukan guna memastikan para tenaga pendidik dalam kondisi sehat dan bebas dari Covid-19.

Namun, saat dilaksanakan rapid test oleh Dinas Kesehatan para guru merasa ketakutan.

"Tadi saya mendengar dari rekan-rekan (guru) yang datang mengatakan takut untuk di-rapid test," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kota Serang, Ratu Ani Nuraini kepada wartawan, Jumat (14/8/2020)

Menurut Ani, rapid test dilakukan untuk memastikan kondisi guru bebas dari Covid-19 dan mengantisipasi tidak ada penyebaran atau klaster baru di lingkungan sekolah.

"Bingung juga kita, kalau gurunya takut (rapid test) gimana muridnya. Sementara kegiatan belajar tatap muka, kita harus jamin gurunya itu sehat dulu," ujar Ani.

Seharusnya, lanjut Ani, Dinas Kesehatan menjadwalkan sebanyak 200 guru di-rapid test pada hari ini. Namun, hanya 94 orang saja yang datang.

"Kami diperintahkan oleh Dindik merapid test guru sebanyak 200 orang. Berdasarkan data kehadirin baru datang 94 orang dengan hasilnya seluruhnya non-reaktif," kata Ani.

Sebelumnya, Wali Kota Serang Syafrudin meminta kepada para guru Paud, TK, SD, SMP agar dilakukan rapid test terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar.

"Jadi kami berharap terutama kepada guru yang ada di kota Serang agar merapid test gurunya, gurunya dalam keadaan sehat," kata Syafrudin.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/14/19242831/wali-kota-serang-kalau-gurunya-takut-rapid-test-gimana-muridnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke