Salin Artikel

"Rumah Sakit Lambat Menangani Pasien hingga Meninggal"

Kematian Yohanes diprotes pihak keluarga karena menilai rumah sakit lambat memberikan penanganan medis.

"Kemarin kami protes di rumah sakit karena lambat menangani pasien hingga meninggal," ungkap Mick Terru, salah satu anggota seorang keluarga Yohanes, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (12/8/2020) pagi.

Anggota keluarga lainnya, Frans Penu Moy mengatakan, Yohanes merupakan pasien rujukan dari RSUD Menia, Sabu Raijua.

Yohanes divonis menderita sakit paru-paru sebelum diantar keluarga ke RSUD WZ Johannes Kupang.

Frans mengaku datang bersama Yohanes dan tiba di RSUD tersebut pada 7 Agustus 2020.

"Waktu kami tiba, pihak rumah sakit menolak pasien dengan alasan harus melalui rapid test Covid-19," ungkapnya.

Karena ditolak, dia dan Yohanes akhirnya pulang ke Sabu Raijua dan kembali lagi ke RSUD WZ Johannes pada 10 Agustus.


Pada tanggal itu Yohanes mengikuti rapid test dan dirawat di rumah sakit tersebut.

Namun, hasil rapid test belum keluar, Yohanes akhirnya meninggal di ruangan Anggrek, RSUD WZ Johannes Kupang sekitar pukul 12.00 WITA.

Frans mengatakan, alasan utama pihak keluarga protes dan kecewa dengan pihak rumah sakit, karena tidak adanya penjelasan medis dari dokter penanggung jawab pemeriksaan terkait meninggalnya pasien.

Mulai dari ruangan Anggrek tempat pasien menghembuskan napas terakhir, hingga dibawa ke ruangan instalasi pemulasaraan jenazah.

“Dokter alasannya karena lagi mengunjungi kerabatnya yang berduka. Kan mesti ada dokter lain untuk memberikan pananganan terhadap keluarga kami ini,” ujar dia.

Penjelasan rumah sakit

Wakil Direktur Bagian Layanan Umum Daerah RSUD WZ Johannes Kupang, Stef Dhe Soka yang dihubungi sejumlah wartawan mengatakan, belum mendapat laporan terkait masalah itu.

Menurut Stef, pihaknya sudah melayani pasien sesuai dengan standar operasional prosedur.

“Pada intinya kami selalu ikut standar operasional prosedur. Tapi kita pahami itu adalah reaksi keluarga atas kehilangan kerabatnya,” ucap Stef.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/12/15155021/rumah-sakit-lambat-menangani-pasien-hingga-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke