Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Anak Gugat Ibu agar Harta Warisan Dibagikan | Kesaksian Warga Melihat Awan Tsunami

KOMPAS.com - Praya Tinangsih (52), warga Lingkungan Kekere, Kelurahan Semayan, Lombok Tengah, NTB, digugat anaknya sendiri bernama Rully Wijayanti (32) agar harta warisan dari sang ayah dibagikan.

Alasan sang anak melakukan gugatan itu berawal dari masalah sepele.

Yaitu karena dilarang sang ibu membuat dapur dan ruang tamu sendiri di rumah warisan yang ditinggali bersama tersebut.

Sementara di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, warga dikejutkan dengan penampakan awan Arcus.

Awan berbentuk gelombang tsunami itu membuat warga ketakutan.

Karena kemunculannya turut disertai hujan dan angin kencang.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

Lantaran tak diizinkan membuat ruang tamu dan dapur di rumah warisan yang ditinggali bersama, seorang anak bernama Rully Wijayanto (32) menggugat ibunya.

Gugatan itu dilakukan Rully karena kecewa dengan sikap ibunya tersebut.

"Kita kan sudah berkeluarga, jadi saya ingin menambahkan untuk membuat ruangan tamu sama dapur, tapi oleh ibu tidak mengizinkan," kata Rully saat ditemui di rumah pamannya, Senin (9/8/2020).

Padahal sebelum meninggal dunia, ayahnya sudah berwasiat agar harta warisan berupa rumah dan lahan seluas 4,2 are tersebut tidak untuk dibagikan.

Keluarga yang menginginkannya dipersilakan untuk tinggal secara bersama-sama.

Warga di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dihebohkan dengan fenomena alam berupa awan tsunami.

Kemunculan awan Arcus atau awan berbentuk gelombang tsunami itu membuat takut warga di daerah tersebut.

Pasalnya, saat kemunculan awan itu dibarengi dengan hujan dan angin kencang.

“Kami juga sempat takut melihat awan yang begitu hitam pekat, menakutkan sekali. Jarang ada peristiwa seperti ini,” katanya dikutip dari Antara.

Terkait dengan fenomena alam itu, tak sedikit warga yang juga mengaitkan dengan mitos kebencanaan.

Rekaman video yang memperlihatkan petugas pemakaman menguburkan jenazah Covid-19 menggunakan tangan viral di media sosial.

Dari penelusuran Kompas.com, peristiwa itu terjadi di Dusun Karangtemplek, Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, pada Minggu (9/8/2020).

Camat Ambulu, Sutarman saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu.

Petugas terpaksa menguburkan jenazah menggunakan tangan dan bambu karena tidak dipinjami peralatan oleh warga sekitar. Alasannya karena warga takut tertular virus.

“Petugas tidak membawa alat cangkul waktu itu,” ujar dia.

“Warga wajar kalau takut meminjamkan karena wabah virus corona masih terus terjadi sampai sekarang,” kata Sutarman.

Kebakaran yang terjadi di gedung Telkom Kota Pekanbaru pada Selasa (11/8/2020) berhasil dikondisikan oleh petugas pemadam kebakaran.

Api yang sebelumnya sempat berkobar terpantau sudah mulai padam.

Namun demikian, akibat kebakaran itu membuat layanan dari provider Telkomsel menjadi terganggu.

Sebab, dampak dari adanya kebakaran itu ternyata membuat sinyal Telkomsel hilang dan membuat warga kebingungan.

"Ya, kaget juga handphone tiba-tiba jaringannya mati. Saya kira handphone yang rusak. Pas tanya tetangga ternyata memang jaringan Telkomsel yang mati," ujar salah seorang warga Pekanbaru, Widi (30) saat diwawancarai Kompas.com, Selasa.

Seorang ayah berinisial KW (20) di Way Kanan, Lampung diamankan polisi setelah tega membunuh anaknya sendiri.

Ironisnya, korban masih bayi yang berusia 40 hari.

Dari pemeriksaan polisi, alasan pelaku membunuh bayinya tersebut karena kesal setelah sang istri menolak untuk diajak berhubungan badan.

Karena naik pitam, sang anak menjadi sasaran amukan pelaku hingga akhirnya tewas di lokasi kejadian.

“Pelaku naik pitam dan melakukan kekerasan fisik terhadap anak kandungnya yang masih digendong oleh istrinya itu,” kata Kapolres Way Kanan AKBP Binsar Manurung.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis :Tri Purna Jaya, Idon Tanjung, Bagus Supriadi | Editor : Farid Assifa, Dheri Agriesta, Candra Setia Budi, Rachmawati)

https://regional.kompas.com/read/2020/08/12/06240011/-populer-nusantara-anak-gugat-ibu-agar-harta-warisan-dibagikan-kesaksian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke