Salin Artikel

Kasus Covid-19 di Kota Tegal Melonjak, Pengamat: Pemkot Terlalu Euforia Zona Hijau

TEGAL, KOMPAS.com - Meski menyandang status zona hijau, rupanya tak membuat sebuah daerah seperti Kota Tegal, Jawa Tengah benar-benar terbebas dari wabah Covid-19.

Pengamat Kebijakan Publik, Hamidah Abdurrachman mengatakan, kepala daerah yang justru sibuk pencitraan dan terkesan enggan melakukan test massal disebut menjadi salah satu pemicu melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Tegal.

"Sibuk pencitraan, masyarakat jadi korban. Dari awal sudah diingatkan agar dilakukan test massal terhadap masyarakat, bisa bertahap tapi pasti. Namun malah euforia berlebihan zona hijau," kata Hamidah, Jumat (7/8/2020).

Menurut Direktur Program Pascasarjana Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, adanya 28 kasus baru, disebut karena Pemkot sebelumnya juga terlalu euforia menyandang status zona hijau sehingga menjadi abai dalam pencegahan.

"Semua kegiatan massal diperbolehkan tanpa standar tertentu. Bahkan dalam beberapa kegiatan, beliau sendiri (Wali Kota) terlihat tidak memakai masker," kata Hamidah.

Menurutnya, masyarakat menjadi turut abai dan tidak menjalankan protokol Covid-19 dengan baik.

Mereka beranggapan, sudah benar-benar berada dalam wilayah yang aman, seperti yang dicerminkan perilaku pemimpinnya.

"Masyarakat sudah terprovokasi kebijakan yang memperbolehkan kerumunan orang. Seperti dengan membuka pusat perbelanjaan, restoran, dan acara-acara yang melibatkan banyak orang namun mengabaikan prosedur kesehatan," kata dia.

Alhasil, kata mantan komisioner Kompolnas RI ini, di lapangan banyak ditemui masyarakat yang tidak mau lagi menggunakan masker, tidak menjaga jarak, hingga menggelar atau menghadiri berbagai kegiatan masyarakat dengan bebas.

Sementara dengan ditemukannya pasien positif Covid-19 yang didominasi tenaga kesehatan, menurut Hamidah, Pemkot Tegal harus menata ulang kebijakan-kebijakan yang telah dibuat. Termasuk dalam kesiapan rumah sakit.

"Tenaga kesehatan juga yang menjadi ujung tombak penanganan harus mendapat perlindungan maksimal. Mulai dari sarana kesehatan seperti APD, obat-obatan, dan lain-lain yang harus menjadi prioritas," kata Hamidah.

Tak hanya itu, gerakan edukasi masyarakat juga harus konsisten dijalankan Pemkot Tegal.

Bahwa, prosedur kesehatan menjadi syarat utama ketika masyarakat beraktifitas di luar rumah.

"Adanya lonjakan kasus baru ini menjadi warning bagi Pemkot. Jangan main-main dalam menangani Covid-19," sebut Hamidah.

Menurut Hamidah, sebelumnya Pemkot juga terkesan menutup-nutupi perihal data kasus Covid-19. Padahal tindakan demikian, bisa membahayakan masyarakat dan tenaga kesehatan itu sendiri.

"Pemkot harus terbuka soal data. Agar masyarakat tahu dan akan lebih berhati-hati. Menutupi data sangat berbahaya, karena kalau terjadi ledakan pasien, sarpras rumah sakit juga belum siap bagaimana," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemkot Tegal, mengumumkan penambahan 28 kasus positif Covid-19 yang didominasi tenaga kesehatan, Jumat (7/8/2020).

Dari penambahan 28 kasus tersebut, 14 di antaranya warga Kota Tegal. Sementara sisanya 9 warga Kabupaten Tegal, 2 Jakarta , 1 Brebes, 1 Bandung, dan 1 warga Temanggung.

"Per hari ini ada 28 orang suspect positif Covid-19 di Kota Tegal. Artinya, hasil swab PCR kemarin bukan hanya orang Tegal tetapi hampir rata asal luar kota,” kata Wakil Wali Kota M Jumadi saat konferensi pers di Balai Kota Tegal.

Jumadi mengemukakan, test swab PCR (polymerase chain reaction) digelar Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah secara maraton sejak 30 Juli hingga 6 Agustus kepada 779 orang. Hasilnya, 28 positif Covid-19, 418 negatif, dan yang belum keluar 335 orang.

Ke-28 pasien positif Covid-19 itu merupakan tenaga kesehatan di sejumlah puskesmas dan rumah sakit di Kota Tegal.

Rinciannya, 5 dokter umum, 1 dokter gigi, 8 perawat, 1 perawat gigi, 5 bidan, 1 petugas gizi, 2 petugas farmasi, 1 petugas laboratorium, 2 staf administrasi, 1 cleaning service, dan 1 jemaat gereja.

Dengan bertambahnya 14 positif warga Kota Tegal, maka kasus positif Covid-19 yang menimpa warga Kota Tegal berjumlah total 20 orang.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/07/21274131/kasus-covid-19-di-kota-tegal-melonjak-pengamat-pemkot-terlalu-euforia-zona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke