Salin Artikel

BI: Ekonomi Jabar Kuartal II-2020 Minus 5,98 Persen

“Kontraksi tersebut bahkan lebih dalam dibanding pertumbuhan ekonomi nasional sebesar -5,32 persen (yoy),” ujar Direktur Eksekutif Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar, Herawanto dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (7/8/2020).

Herawanto menjelaskan, penurunan pertumbuhan terjadi pada komponen pengeluaran atau sisi permintaan, maupun aktivitas sektor-sektor ekonomi.

Sebagian besar lapangan usaha utama di Jabar mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19. Antara lain industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi.

Medki demikian, pandemi memberikan dampak positif pada sektor informasi dan komunikasi, akibat meningkatkan kebutuhan komunikasi selama periode work from home (WFH) dan pembelajaran online

Begitupun dengan sektor pertanian, tumbuh positif seiring dengan panen raya yang berlangsung di Jabar.

“Sesuai perkiraan, dampak Covid-19 sangat terasa para triwulan (kuartal) II 2020,” tutur dia.

Kontraksi pertumbuhan ekonomi yang dialami terutama bersumber dari melambatnya permintaan global sering dengan menurunkan volume perdagangan dunia yang tercermin pada kontraksi net ekspor yang cukup dalam.

Penurunan permintaan ini berpengaruh pada kinerja sektor industri pengolahan yang merupakan dektor dengan kondtribusi terbesar di Jabar.

Adapun permintaan domestik juga menurun seiring pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabar.

Hal ini berdampak ada terbatasnya aktivitas usaha formal dan nondormal yang menyebabkan penurunan pendapatan masyarakat sehingga konsumsi menjadi rendah.


Investasi tertahan

Ketidakpastian yang tinggi terkait waktu berakhirnya pandemi Covid-19, ikut menahan investasi fisik pada triwulan II 2020.

Pada triwulan III 2020, kondisi ekonomi diharapkan mulai membaik seiring dengan adanya perbaikan permintaan global dan domestik pada era new normal meskipun belum kembali pada titik normal.

“Potensi risiko perekonomian global akibat pandemi Covid-19 perlu segera diatasi, khususnya pada perdagangan luar negeri yang telah terdampak sehingga berimbas pada kinerja industri Jawa Barat,” ucap dia.

Selain itu, perlu menjaga daya beli masyarakat untuk mendorong permintaan domestik sebagai penahan pelemahan ekonomi yang lebih dalam, di samping pemulihan aktivitas ekonomi di berbagai sektor utama.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/07/12365241/bi-ekonomi-jabar-kuartal-ii-2020-minus-598-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke