Salin Artikel

Sebelum Meninggal Positif Covid-19, Guru SMPN 1 Dolopo Jalan-jalan Bersama Keluarga ke Solo

MADIUN, KOMPAS.com - Guru SMPN 1 Dolopo yang meninggal positif Covid-19 berinisial PR memiliki riwayat pernah berpergian ke Solo, Minggu (19/7/2020).

Sebelas hari kemudian, kondisi kesehatan korban memburuk dan akhirnya meninggal di RSUD dr Soedono Madiun, Jumat (31/7/2020).

Kepala SMPN 1 Dolopo, Arif Wardoyo membenarkan adanya riwayat perjalanan korban bersama keluarganya di Solo, Minggu (19/7/2020) lalu.

“Iya, ada riwayat perjalanan ke Solo,” kata Arif.

Sepuluh hari kemudian, Arif mendapatkan khabar PR masuk rumah sakit dan meninggal sehari kemudian.

Hal senada juga sesuai dengan rilis data yang disampaikan Pemkot Madiun, Senin (3/8/2020) terkait riwayat sebelum korban meninggal terjangkit Covid-19.

Dalam rilis itu menyebut, PR bersama keluarga bepergian jalan-jalan ke Solo naik kendaraan pribadi, Minggu (19/7/2020).

Empat hari setelah pulang dari Solo, korban mengeluh demam, pilek dan batuk, Kamis (23/7/2020).

Pagi harinya, Jumat (24/7/2020) korban berobat ke klinik Panti Bahagia.

Empat hari kemudian, Selasa (28/7/2020), korban yang masih merasa tidak enak badan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Daerah Sogaten Kota Madiun.


Setelah menjalani pemeriksaan, korban dipindahkan ke ruang isolasi RSUD Sogaten dan menjalani perawatan hingga Jumat (31/7/2020).

Siang harinya korban dirujuk ke RSUD dr Soedono untuk mendapatkan perawatan lanjutan, sekitar pukul 11.00 WIB.

Satu jam dirawat di rumah sakit milik Pemprov Jatim tersebut, korban dinyatakan meninggal dunia.

Sehari setelah meninggal, hasil swab korban keluar menyebutkan positif Covid-19.

Wali Kota Madiun Maidi yang dihubungi terpisah mengatakan sebelum meninggal guru SMPN 1 Dolopo berinisial PR memiliki riwayat sakit jantung.

Mantan Sekda Kota Madiun itu memastikan pemakaman korban dilakukan secara protokol pemakaman Covid-19.

Selain itu proses pemulasaraan jenazah pun dilakukan tim medis di rumah sakit.

“Jadi jenazah tidak dimandikan di rumah duka,” kata Maidi.

Untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 pasca meninggalnya satu guru SMP, Maidi menegaskan akan kembali mengaktifkan tempat isolasi bagi warga Kota Madiun yang datang dari daerah zona.

Tak hanya itu, ia mewajibkan warga yang datang dari daerah zona merah melakukan rapid test.


Untuk itu Pemkot Madiun memfasilitasi rapid test gratis di puskesmas yang ada di Kota Madiun.

“Tempat isolasi kami aktifkan kembali. Semua warga yang datang dari daerah zona merah harus rapid test dulu," ujar Maidi.

Hingga Senin (3/8/2020) total kasus positif di Kota Madiun sebanyak 28 orang. Rinciannya, 18 sembuh, enam dirawat, tiga isolasi mandiri dan satu meninggal dunia.

Diberitakan sebelumnya, seorang guru SMPN 1 Dolopo, Kabupaten Madiun berinisial PR (59) meninggal terjangkit Covid-19.

Kepala SMPN 1 Dolopo, Arif Wardoyo mengatakan, awalnya PR dirawat di Rumah Sakit Sogaten Kota Madiun lantaran gangguan jantung, Kamis (30/7/2020).

Beberapa jam kemudian, PR dilarikan ke RSUD dr Soedono dan langsung dimasukkan ke ruang isolasi. Namun, Jumat (31/7/2020), PR meninggal dunia.

Pihak sekolah baru mengetahui bahwa PR terjangkit Covid-19 pada Sabtu (1/8/2020). Sebelum meninggal, PR pernah datang ke sekolah.

Dia bertemu dengan beberapa guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/04/08572531/sebelum-meninggal-positif-covid-19-guru-smpn-1-dolopo-jalan-jalan-bersama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke