Ada Tambahan 1 Positif, Status Lockdown DPRD Kota Probolinggo Dicabut

Dengan demikian, total ada dua orang anggota DPRD yang positif, dan satu staf sekretariat yang positif. 

Tambahan anggota dewan positif tersebut berdasarkan hasil tes swab masal yang digelar pada 20 Juli lalu.

Sedikitnya ada 91 orang yang dites swab, baik anggota DPRD maupun staf sekretariat dewan.

"Dari total 30 anggota dewan yang mengikuti tes swab, 24 orang di antaranya negatif dan 2 orang positif. Sementara 4 orang lainnya masih menunggu hasil swabnya keluar," kata Mujib, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/7/2020).

Adapun 61 staf sekretariat yang ikut tes swab, hasilnya 41 orang negatif sementara 20 orang lainnya masih belum keluar.

"Yang terkonfirmasi positif dan yang masih belum keluar hasil tes swabnya diwajibkan untuk mengisolasi diri," ujar Mujib.

Mujib menegaskan, pihaknya mencabut status lockdown kantor dewan berdasarkan UU 23/2014, bahwa proses pembahasan ekskutif dan legislatif tetap harus berjalan.

Hal itu juga sesuai surat dari dinkes bagi yang negatif dapat melakukan kegiatan, dengan menerapkan protokol kesehatan.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Wali Kota Probolinggo HM Subri mengumumkan terdapat satu anggota DPRD Kota Probolinggo yang dinyatakan positif Covid-19.

"Kondisinya sangat baik dan kami harapkan cepat sembuh," kata Subri, lewat video konferensi, Selasa (21/7/2020) petang.

Kantor DPRD Kota Probolinggo ditutup hingga 14 hari ke depan.

Penutupan dilakukan setelah seorang anggota DPRD Kota Probolinggo dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test Covid-19.

Kabag Umum Sekretariat DPRD Kota Probolinggo Mardi Prihartini mengatakan, seluruh staf bekerja dari rumah selama dua pekan.