Salin Artikel

Masih Ada Siswa yang Sulit Akses Internet, Pemkot Yogya Siapkan Guru Kunjung

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pemerintah Kota Yogyakarta sedang menyiapkan model guru kunjung untuk mengatasi kesulitan akses pembelajaran daring.

Sebab, ada beberapa siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Kota Yogyakarta yang mengalami kesulitan akses untuk mengikuti pembelajaran online.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, dari hasil survei Dinas Pendidikan ada siswa SD dan SMP yang kesulitan akses untuk pembelajaran daring.

"Hasil survei kita menunjukkan bahwa anak-anak SD negeri itu mempunyai kesulitan akses untuk pembejaran daring. Yang SMP, yang kesulitan akses adalah sekolah swasta," ujar Wakil Walikota Yogyakarta, sekaligus ketua harian gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi dalam jumpa pers, Rabu (22/07/2020).

Heroe menyampaikan pihaknya saat ini sedang menggodok model pembelajaran untuk mengantasi kesulitan akses para siswa. Model yang disiapkan yakni guru kunjung.

"Model untuk mengatasi kesulitan akses ini dengan guru berkunjung. Ini sedang kita siapkan," urainya.

Menurutnya, dari pihak sekolah sebenarnya tidak ada masalah dengan akses. Sebab semua sekolah di Kota Yogyakarta sudah dilengkapi dengan WiFi Hanya saja, masyarakat masih ada yang kesulitan mengakses.

"Tapi kan di masyarakat, orangtua kan tidak sama, meskipun kita di wilayah Kota Yogyakarta ada 211 WiFi gratis. Tapi kan belum bisa meng-cover keseluruhan wilayah yang menjadi tempat tinggal siswa," tegasnya.

Model guru berkunjung ini hanya untuk para siswa yang mengalami kesulitan akses pembelajaran daring. Nantinya, sebelum diterapkan, model guru kunjung ini lebih dulu akan diujicoba.

Selain mengenai akses, hasil survei Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta ada 54 persen orang tua yang tidak menghendaki pembelajaran tatap muka.

Sedangkan 46 persen menghendaki dimulainya pembelajaran tatap muka.

Dijelaskannya, masyarakat yang menghendaki pembelajaran tidak tatap muka karena masih merasa khawatir dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

Sedangkan yang menghendaki pembelajaran tatap muka karena merasa anak-anaknya di umah tidak ada aktivitas.

"Yang menghendaki tatap muka karena anak-anaknya di rumah tidak ada aktivitas dan lebih banyak persoalan-persoalan sosial kekeluargaan yang malah muncul yang ada di keluarga," urainya.

Menurutnya saat ini Pemerintah Kota Yogyakarta belum akan menerapkan pembelajaran tatap muka. Saat ini pembelajaran masih menggunakan sistem daring.

"Kita sekarang ini masih daring, cuma untuk mengatasi kelemahan daring yang kita sekarang selenggarakan, nanti kita akan tambah dengan guru berkunjung," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/22/15451391/masih-ada-siswa-yang-sulit-akses-internet-pemkot-yogya-siapkan-guru-kunjung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke