Salin Artikel

2 Ekor Buaya yang Berkeliaran Menunjukkan Perilaku Tidak Lazim

Buaya yang diduga berasal dari muara sungai itu dinilai memperlihatkan perilaku yang tidak lazim.

"Kualitas air, aktivitas manusia di jalur tersebut sama banyaknya sampah bisa jadi membentuk perilaku yang tak lazim dari buaya itu," kata aktivis pecinta hewan dari Alobi, Valentino saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/7/2020).

Valentino menuturkan, kebiasaan buaya yang sering muncul sebelumnya bisa jadi membentuk karakter tidak takut kepada manusia.

"Harusnya, satwa liar khususnya pemangsa lebih memilih bersembunyi dari manusia," ujar Valentino.

Buaya yang diperkirakan berukuran panjang 2 dan 3 meter itu sering muncul di tengah sungai yang cukup dangkal.

Bahkan saat siang hari, warga kerap melihat predator tersebut berjemur sembari mengintai mangsa.

Sebuah perangkap besi dengan umpan bebek hidup telah dipasang di sekitar sungai.

Namun, hingga kini perangkap tersebut belum membuahkan hasil.

Buaya tersebut diduga enggan mendekati perangkap karena banyak warga yang berkerumun di lokasi tersebut.

"Malah jadi tontonan perangkap yang kami pasang," kata Valentino.

Diberitakan sebelumnya, dua ekor buaya air asin bergerak dari muara ke bagian hulu Sungai Kepoh yang terbilang padat penduduk.

Masyarakat setempat khawatir buaya tersebut naik ke badan jalan dan memasuki permukiman.

"Banyak anak-anak dan hewan ternak. Kalau lengah bisa habis," ujar Yanto, warga di bantaran Sungai Kepoh.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/22/10475741/2-ekor-buaya-yang-berkeliaran-menunjukkan-perilaku-tidak-lazim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke