Warga Resah, Kulit Ular Kobra Ditemukan Berserakan

Buruh tani serabutan itu meninggal dunia setelah digigit hewan reptil berbisa itu saat tengah beraktivitas di sawah, Minggu (19/7/2020).

Tak ingin ada korban lagi, warga pun beramai-ramai mencari ular dengan menyisir area persawahan.

"Ada dari kelompok pencinta reptil juga ini yang ikut bantu mencari," kata Ketua RT setempat Jujun (45) kepada Kompas.com, Selasa (21/7/2020).

Saat pencarian, warga dikejutkan dengan temuan kulit ular yang berserakan di bawah pohon dan pematang sawah.

"Ini kulit ular kobra yang sudah berganti kulit. Ukurannya cukup besar juga. Warga semakin resah saja sekarang," ujar dia.

Sementara itu, salah seorang pecinta reptil Dede Inoen mengatakan, dia dan timnya sengaja turut dalam pencarian sebagai bagian dari upaya penyelamatan sekaligus mengedukasi masyarakat tentang dunia reptil.

Dalam pencarian tersebut, ia sempat menemukan dua ekor ular ukuran sedang, namun jenis lain dan tidak berbisa.

"Karena itu kita rilis kembali ke alam, karena sebagai rantai makanan, pemangsa hama padi, seperti tikus," ucap Dede.

Ia mengatakan, pencarian akan dilakukan lagi esok hari dan berharap bisa menemukan jenis ular berbisa, termasuk kobra yang telah menewaskan seorang warga.

Sementara terkait kejadian tersebut, Dede menduga ular yang menggigit dan menewaskan korban merupakan jenis naja sputatrix.

"Salah satu jenis yang paling warning, mematikan. Di sini salah satu habitat idealnya," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria paruh baya di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tewas digigit ular saat tengah beraktivitas di sawah.

Korban bernama Yayan Sofyan meninggal saat menjalani penanganan medis di rumah sakit.

Adik korban, Nano (50) menuturkan, kejadian tragis yang menimpa saudara kandungnya itu bermula saat korban bermaksud mengambil singkong.

Pasca kejadian, korban sempat dilarikan ke rumah sakit dan sempat diberikan tindakan medis.

Namun, nyawanya sudah tidak tertolong.